ANALISIS TEKNIKAL: Saham Properti Berpotensi Menguat; Waspadai Saham Perkebunan

Bareksa • 15 May 2015

an image
Seorang tenaga penjual menjelaskan produk perumahan yang dikembangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) kepada konsumen di Kantor Marketing Sinar Mas Land, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Penguatan saham properti didukung oleh berita mengenai diperbolehkannya warga asing memiliki properti di Indonesia.

Bareksa.com - Harga saham-saham properti seperti BSDE dan APLN berpotensi naik pada perdagangan hari ini, 15 Mei 2015. Indikator Relative Strength Index (RSI) dari kedua saham tersebut menunjukkan masih berada dalam area jenuh jual (oversold).

Sementara itu, aksi profit taking oleh pelaku pasar diperkirakan akan terjadi pada saham-saham-saham sektor perkebunan, terutama AALI dan LSIP. Terlebih, kedua saham tersebut telah mengalami kenaikan melebihi 20 persen dalam waktu relatif singkat.

RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold. Saham bisa dikatakan overbought bila mempunyai nilai RSI di atas 70 dan oversold jika berada di bawah 30.

RSI merupakan tolak ukur sederhana dalam melihat kurva teknikal yang dapat digunakan sebagai penyaring (screening) awal dalam pemilihan saham-saham yang bisa dicermati untuk melakukan pembelian dan juga yang perlu diwaspadai untuk melakukan penjualan. Namun, RSI hanya menunjukkan kecenderungan, bukan kepastian arah gerakan harga saham ke depan. Pasalnya masih ada faktor lain yang mempengaruhi dari pergerakan harga saham.

Bumi Serpong dan Agung Podomoro

Harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) saat ini berada di level RSI 46 dan nilainya terus meningkat karena pada penutupan Rabu kemarin naik 5 persen. Saham BSDE berpotensi menguat terlebih jika dapat menembus garis resisten di harga Rp1.950.

Selain dari indikator RSI yang menunjukkan kenaikan, pola Bullish Bat pada saham BSDE ini. Pola Bullish Bat, yang tampak seperti binatang kelelawar, tampak pada pergerakan saham BSDE sebelumnya.

Pola ini biasanya dianggap sebagai sinyal awal dari penguatan suatu saham.

Potensi penguatan saham BSDE juga didorong dengan berita bahwa pemerintah berniat melonggarkan aturan kepemilikan properti bagi warga asing.

Seperti halnya saham BSDE, berita mengenai diperbolehkan asing memiliki properti di Indonesia diperkirakan akan membantu mendorong kenaikan saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Terlebih, pada penutupan perdagangan hari Rabu 13 maret 2015 kemarin berhasil ditutup di zona hijau.

Dari sisi teknikal pun, indikator RSI menunjukkan pola pembalikan arah (reversal) naik menjadi 30,87 setelah selama sebulan ini saham APLN terus mengalami tekanan jual. Potensi penguatan juga diperkuat oleh munculnya pola Bullish Bat. Pola Bullish Bat ini merupakan sinyal pembalikan arah.

APLN

Sumber: bareksa.com

Astra Agro dan PP London Sumatera Berpotensi Terkoreksi

Berbeda dengan saham-saham properti, tekanan diperkirakan akan terjadi akan saham-saham perkebunan. Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pada penutupan kemarin naik hingga 7,6 persen menjadi Rp26.000 dari sebelumnya Rp24.150 sehingga berada di nilai RSI 68,18. Secara teknikal saham ini berpotensi berbalik arah. Terlebih, jika saham AALI tidak bisa menembus garis resistensi di level Rp26.400.

Seperti halnya saham AALI, saham PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) juga berpotensi terkoreksi akibat aksi profit taking pelaku pasar. Terlebih, jika saham LSIP garis resistensi di level Rp1.780.

Harga saham LSIP juga sudah naik cukup tinggi, dalam seminggu terakhir setidaknya sudah naik 21,65 persen sehingga indikator RSI pun telah memasuki area jenuh beli (overbought).

 

 

Sumber: bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari satu metode analisa teknikal dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.