Bareksa.com - Indeks perdagangan Amerika mengalami tekanan di awal tahun 2014. S&P 500 turun 1,8 persen menjadi 2.020 dimana penurunan sudah terjadi sejak 4 hari terakhir. Sementara indeks Dow Jones mengalami pelemahan 1,9 persen menjadi 17.501,65.
Pelemahan harga minyak dunia telah menyentuh $50 per barel atau terendah sejak april 2009 mendorong S&P 500 ke dalam pelemahan paling dalam sejak oktober 2014. Sebelumnya, harga minyak anjlok setelah banjirnya persediaan pasar yang di dorong dengan prningkatan produksi Amerika dan penolakan OPEC untuk menahan produksi.
Mengutip dari CNBC, Selasa 6 Januari 2015, penurunan sebagian besar indeks global dipengaruhi oleh tekanan pada harga minyak dunia dan kekuatiran mengenai Yunani yang akan keluar dari Uni Eropa. Seiring dengan kampanye yang mulai berlangsung di negara tersebut, Perdana menteri Antonis Samaras mengatakan bahwa kemenangan partai oposisi Syriza dapat menyebabkan Yunani keluar dari zona Eropa.
Atas kekuatiran tersebut, Indeks Euro Stoxx 50 turun 3,7 persen menjadi 3.023,14, dan indeks Stoxx Europe 600 turun 2,2 persen menjadi 333,99 pada penutupan perdagangan.
Sementara di Asia, sebagian besar Indeks bergerak melemah di dorong tekanan pada harga minyak. Nikkei turun 2,62 persen menjadi 16.953,23, Hang Seng turun 1,24 persen menjadi 23.423,36, dan S&P/ASX 200 turun 1,79 persen menjadi 97,73 persen. Sementara IHSG sendiri sampai dengan jam 10.35 wib melemah 0,60 persen menjadi 5.188,42.(al)