Bareksa.com - Sektor perbankan dan properti jadi sektor pilihan tahun 2015 menurut hasil riset dua perusahaan sekuritas asing ditopang oleh perkiraan akan kelonggaran kebijakan ketat pemerintah setelah perekonomian membaik.
Menurut riset Citi Indo yang telah disampaikan kepada nasabah, beberapa katalis positif yang mendukung pergerakan saham tahun depan diantaranya harga minyak yang lebih rendah, situasi politik yang positif dan akselerasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
Sementara dari analisis Deutsche Bank yang telah disampaikan kepada nasabah, rendahnya harga minyak yang akan dimanfaatkan pemerintah untuk mengatur pola konsumsi minyak akan menimbulkan perbaikan pada defisit neraca perdagangan sehingga nilai tukar akan membaik dan suku bunga akan lebih stabil. (baca juga: Pemerintah Akan Umumkan Subsidi Tetap Untuk Premium Besok)
Jika suku bunga stabil dan likuiditas kredit meningkat, Deutsche melihat potensi pelonggaran aturan LTV bagi sektor properti.
Untuk sektor konsumsi dan transportasi, dampak tekanan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada pendapatan emiten masih akan dirasakan hingga kuartal pertama tahun depan, namun akan kembali pulih di kuartal kedua didukung dengan peningkatan upah minimum menurut laporan Citi.
Dengan katalis positif tersebut, Citi Indo memperkirakan IHSG akan bergerak menuju level 5.925 sampai dengan akhir tahun 2015 mendatang dengan sejumlah saham pilihan yang berada di sektor Manufaktur, Perbankan, Semen, Konsumer, Properti, dan Perkebunan.
Sementara menurut riset Deutsche Bank, tahun depan IHSG akan bergerak menuju level 6.000 dengan sektor pilihan yaitu Perbankan, Properti, dan Konsumer. (baca juga: Market Outlook Mandiri Sekuritas: IHSG Capai 6.350 di Akhir 2015) (np)