Investor Kecewa Kabinet Dibawah Ekspektasi, IHSG Turun 0,32%; Apa Kata Analis?

Bareksa • 27 Oct 2014

an image
Seorang karyawan melintas di ruangan Bursa Efek Indonesia - (ANTARA FOTO/Fiqih Arfani)

Pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi akan obati kekecewaan pasar ungkap analis

Bareksa.com – Setelah sempat menguat 0,33 persen pada pembukaan perdagangan pasar saham, saat ini jam 9.28 wib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik terkoreksi 0,32 persen menjadi 5.056,64 setelah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan seluruh kabinetnya sore kemarin.

Dari laporan riset CIMB Securities yang telah disampaikan kepada nasabah menilai struktur Kementerian yang dibentuk sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur maritim, meskipun hasilnya tidak bisa dilihat dalam waktu dekat karena akan membutuhkan waktu.

Poin positif yang menjadi perhatian adalah susunan Menteri antara pos untuk politisi, birokrat, dan profesional di dalam kabinet yang seimbang serta pemilihan orang yang berintegritas dan bersih. Poin negatif yang bisa menyebabkan pasar keuangan terkoreksi adalah kekecewaan pada beberapa nama di dalam kabinet yang dinilai kurang pas mengisi pos Kementerian.

"Kekecewaan pasar atas beberapa pos Kementerian akan terobati jika pemerintahan Jokowi-JK berhasil memotong subsidi BBM," ungkap laporan tersebut.

Nada sama juga disampaikan dalam laporan Deutche Bank yang telah disampaikan kepada nasabah yang menyebutkan langkah Presiden Jokowi dalam memutuskan kenaikan harga BBM pada November ini baru akan menjadi momen pembuktian keberanian untuk membuat fundamental ekonomi Indonesia semakin baik.

Sementara terkait tidak adanya politisi dari partai oposisi didalam "kabinet kerja" Jokowi-JK tidak menjadi kekhawatiran yang tinggi dalam menghadapi Parlemen nantinya karena keadaan politik di Indonesia cepat berubah dan tergantung dengan kepentingan dari masing-masing isu yang akan diperjuangkan dalam rapat dengan Parlemen, ungkap laporan tersebut.

Sementara pada laporan riset Trimegah Securities yang telah disampaikan kepada publik mengungkapkan sektor yang positif atas hasil kabinet adalah sektor telekomunikasi dengan terpilihnya Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika karena berasal dari kalangan profesional. Sementara investor masih menilai negatif atas terpilihnya Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebabkan rumor-rumor yang beredar, sehingga diperlukan bukti atas kinerja yang baik dari pos ini.

Tapi poin menarik yang menjadi perhatian dalam riset tersebut adalah sektor energi dengan terpilihnya Sudirman Said sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dahulu bersama dengan Ari Soemarno, Direktur PT Pertamina periode 2006-2009 diperkirakan akan banyak mengubah tatanan PT Pertamina.

Dahulu Ari Soemarno mencoba untuk mengontrol Petral dengan membentuk Pertamina-Integrated Supply Chain (ISC), sehingga diprediksi Trimegah dengan terpilihnya Sudirman Said dan juga keinginan Presiden Jokowi untuk menutup Petral akan membuat posisi perusahaan trading minyak semakin melemah.

Kabinet Kerja Jokowi-JK yang diumumkan setelah enam hari pelantikannya sebagai presiden dan wakil presiden terdiri dari 34 pos termasuk 4 pos Menteri Koordinasi yang diisi oleh 18 profesional, 13 orang politisi berpengalaman, serta 3 orang sisanya berasal dari profesional yang juga aktivis partai. (np)