Bank BRI Laris Dibeli Investor Asing Pada Pelantikan Jokowi-JK: Data Bareksa

Bareksa • 20 Oct 2014

an image
Transaksi Perdagangan Saham Per 20 Okt 2014, Sesi I (Bareksa.com)

Saham-saham yang diincar investor asing mayoritas merupakan perusahaan BUMN dengan kapitalisasi harga tinggi

Bareksa.com - Hingga sesi pertama perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,07 persen menjadi 5.083 dimana investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp522 miliar. Yang menarik mayoritas saham-saham dari perusahaan BUMN paling diincar investor asing.

Sebut saja saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang paling laris dibeli oleh investor asing dengan nilai pembelian bersih hingga Rp163 miliar sesi pertama perdagangan hari ini. Selanjutnya diikuti oleh saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk (BBNI) yang masing-masing memiliki nilai pembelian bersih sebesar Rp92,9 miliar, Rp88,8 miliar dan Rp76 miliar.

Tetapi ada satu saham perusahaan non-BUMN yang juga termasuk kedalam lima besar pembelian investor asing hari ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp38,15 miliar.

Transaksi Saham Per 20 Oktober 2014, Sesi Pertama

Sumber: Bareksa.com

Jika kita lihat kinerja year-to-date, ternyata saham BBRI juga memiliki kenaikan harga (return) tertinggi yakni sebesar 47,59 persen. Diikuti oleh saham BBNI dengan return 43,67 persen.  Sementara saham TLKM dan BMRI masing-masing hanya memperoleh return 30,47 persen dan 26,43 persen.

Sedangkan saham ASII secara year-to-date justru mengalami penurunan harga (negative return) sebesar 3,68 persen.

 

Pergerakan kinerja saham ASII, BBNI, BBRI, BMRI dan TLKM

Sumber: Bareksa.com

 

Bila dilihat dari fundamental, saham BBRI ternyata memiliki rasio return on equity (ROE) dan pertumbuhan laba bersih terbesar dibandingkan lima saham tersebut yakni masing-masing sebesar 27,67 persen dan 15,7 persen.

Selain itu juga harga saham masih relatif murah jika kita membandingkan rasio price to earning (PER) dari kelima saham tersebut, PER saham BBRI masih berada pada level 11,24 kali.

Kelima saham tersebut juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar yakni diatas Rp100 triliun, sehingga likuiditas perdagangan saham lebih terjaga jika seandainya terjadi perubahan arah politik, investor asing lebih mudah menjual saham-saham tersebut. (np)

Sumber: Bareksa.com

* Selengkapnya data dapat diakses pada : Daftar Saham