Jika Pilpres Lancar, IHSG Berpotensi Ke 5.400; Syailendra Ca
Pengumuman kabinet pada September-Oktober akan mempengaruhi pergerakan saham selanjutnya
Pengumuman kabinet pada September-Oktober akan mempengaruhi pergerakan saham selanjutnya
Bareksa.com - Selama bulan Juni ini kinerja pasar saham Indonesia tercatat naik signifikan, yang dipicu oleh ekspektasi relatif lancarnya proses Pilpres.
Tampak sekali faktor politik sangat dominan dalam mempengaruhi minat berinvestasi para investor 1-2 bulan terakhir. Ketidakpastian politik memang sebelumnya menjadi salah satu risiko utama Indonesia. Namun hal tersebut secara perlahan mulai berubah.
Dengan telah berlangsungnya masa kampanye dan pencoblosan pilpres, yang terbukti relatif lancar, kini risiko politik Indonesia perlahan mulai mengecil. Kini semua orang tengah menunggu hasil penghitungan suara pilpres definitif oleh KPU, yang dijadwalkan akan diumumkan pada Selasa, 22 Juli.
Promo Terbaru di Bareksa
Kami berharap pengumuman hasil pilpres akan berjalan lancar. Apabila ada demonstrasi dari pihak yang kalah, kami anggap hal itu wajar, sepanjang dilakukan secara damai. Setelah drama dari panggung politik mereda, investor akan bisa berkonsentrasi lagi kepada faktor fundamental.
Perlu diingat menjelang akhir bulan Juli ini akan banyak diumumkan kinerja kuartal II emiten-emiten. Minggu lalu IHSG akhirnya berhasil ditutup menguat 54 poin atau bertambah 1,1 persen dari minggu lalu (WoW) ke level 5.087.
Penguatan indeks masih dimotori oleh saham-saham sektor konstruksi, properti, dan migas. Sementara sepanjang minggu lalu Investor asing kembali tercatat melakukan aksi net buying sebesar Rp2.260 miliar. Dari sisi nilai tukar Rupiah, minggu lalu Rupiah ditutup level Rp11.615/USD.
Kami sendiri sejak awal berpendapat meskipun persaingan dalam pilpres kali ini sangat sengit, namun secara umum akan berjalan relatif lancar dan aman.
Menurut kami saat ini Indonesia sedang berada pada posisi yang sangat menarik dari kaca mata investor, baik untuk investasi portofolio maupun investasi langsung. Sehingga akan sangat merugikan Indonesia secara keseluruhan apabila pilpres justru berjalan tidak aman.
Kami yakin sebagian besar penduduk Indonesia juga masih ingat kerusuhan Mei 1998. Memori tersebut yang begitu melekat di pikiran masyarakat akan menjadi penghambat utama terulangnya peristiwa yang sama. Namun kami juga harus mengingatkan, siapapun pasangan Capres-Cawapres yang akan diumumkan menjadi pemenang oleh KPU, kemungkinan harus bersabar dulu. Hal ini disebabkan oleh besarnya kemungkinan pasangan Capres-Cawapres yang kalah akan mengajukan keberatan dan membawa keberatannya ke Mahakamah Konstitusi (MK).
Berita baiknya, keputusan MK mengenai pilpres tidak akan memakan waktu yang lama. Berikut timeline pilpres yang kami ambil dari report CLSA:
Berdasarkan timeline di atas, dapat disimpulkan pemenang pilpres baru akan mendapat kepastian secara hukum pada 22-24 Agustus. Katalis lainnya dari sisi politik adalah pengumuman anggota kabinet yang baru, yang kemungkinan akan mulai beredar pada bulan September-Oktober.
Apabila kabinet lebih didominasi oleh golongan profesional dan teknokrat, pasar akan menyambut positif. Namun apabila didominasi oleh politisi dari kelompok pemenang politik, kemungkinan investor akan kecewa.
Kembali ke faktor fundamental emiten, kami menilai kinerja kuartal II emiten secara umum akan menunjukkan trend perlambatan pertumbuhan, meskipun masih tetap bertumbuh. Hal ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selain risiko perlambatan pertumbuhan revenue, risiko lain yang kemungkinan akan banyak menghambat kinerja emiten adalah risiko kenaikan biaya-biaya. Kenaikan biaya ini terutama dipicu naiknya Tarif Dasar Listrik, depresiasi Rupiah, serta biaya logistik dan tenaga kerja yang cenderung meningkat.
Meskipun akan menghadapi beberapa hambatan dalam jangka pendek, namun kami masih yakin dalam jangka panjang perekonomian Indonesia maupun pasar saham masih memiliki outlook yang positif.
Apabila pengumuman hasil pilpres berjalan lancar dan faktor eksternal tidak memburuk signifikan, kami menilai IHSG berpotensi untuk mendekati level 5400 pada akhir tahun.
Bahkan apabila pemerintahan yang baru nanti berani melakukan reformasi struktural, kami melihat kemungkinan indeks masih dapat menguat lebih tinggi lagi. Minggu ini IHSG akan bergerak di kisaran 5.000 – 5.250.
*Lanang Trihardian adalah Investment Analyst dari PT Syailendra Capital
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.