7 Keuntungan Investasi Emas Fisik Digital vs Offline
Harga emas Harga emas spot dalam mata uang dolar AS melesat 17,8% dalam 6 bulan terakhir dan meroket 38,62% setahun terakhir
Harga emas Harga emas spot dalam mata uang dolar AS melesat 17,8% dalam 6 bulan terakhir dan meroket 38,62% setahun terakhir
Bareksa.com - Emas semakin diperhitungkan sebagai instrumen investasi. Sebab, logam kuning kini tidak hanya dilirik sebagai instrumen aset aman (safe haven), namun juga sebagai diversifikasi di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Emas juga bisa diandalkan sebagai aset lindung nilai (hedging) di tengah lonjakan inflasi.
Mengutip goldprice.org (11/4/2024), harga emas spot dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) naik naik 3,67% sebulan terakhir, melesat 17,8% dalam 6 bulan terakhir, serta meroket 38,62% setahun terakhir. Harga emas spot hari ini, Senin (11/4) di level US$2.740 per ons.
Sumber : goldprice.org
Promo Terbaru di Bareksa
Investasi Emas Fisik Digital vs Offline
Seiring makin populernya emas sebagai instrumen investasi, tidak hanya bagi kalangan ibu-ibu seperti zaman dulu, melainkan juga diincar kalangan generasi muda milenial dan gen Z, sebaiknya investasi emas fisik digital atau offline?
Kamu perlu mengetahui untung rugi membeli emas fisik secara digital atau langsung membelinya di toko secara offline. Setidaknya ada 7 hal yang mesti kamu perhatikan.
1. Anti ribet
Buat kamu yang nggak mau ribet, beli emas fisik secara digital lebih mudah karena bisa transaksi beli dan jual kapan saja dan dimana saja di dalam aplikasi. Mau cek perkembangan harganya juga jadi bisa kapan aja. Harganya transparan, bisa kamu pantau melalui ponsel, seperti yang disediakan oleh fitur Bareksa Emas di super app investasi Bareksa.
Sumber : fitur Bareksa Emas (per 4/11/2024)
2. Kwitansi pembelian
Kamu juga nggak perlu khawatir kehilangan kwitansi pembelian. Sebab bukti pembelian kamu tersimpan dalam aplikasi dan juga di kustodian yang diawasi regulator.
3. Keamanan Berlapis
Investasi emas fisik digital juga keamanannya berlapis seperti di bursa saham. Beberapa stakeholders yang terlibat dalam investasi emas setidaknya ada 4 lembaga. Pertama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (disingkat BAPPEBTI) yang bertindak sebagai regulator. Unsur pendukung di bawah Kementerian Perdagangan itu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan perdagangan berjangka komoditi.
Dalam hal pengaturan pasar fisik emas digital, Bappebti mengatur soal produk emas digital, penyelenggaran pasar fisik emas digital, hingga pengawasan perdagangan emas digital. Langkah itu bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kegiatan investasi dari pelaku usaha yang diduga melakukan kegiatan perdagangan emas digital tanpa izin (ilegal) yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Bappebti ini seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertindak sebagai regulator dalam bursa saham.
Stakeholder dalam Perdagangan Emas Fisik Digital vs Bursa Saham
Sumber : Treasury
Layaknya di bursa saham, perdagangan emas digital juga diatur oleh beberapa self regulatory organizations (SRO). Di antaranya ICDX (Bursa Berjangka Komoditi & Derivatif Indonesia) yakni bursa komoditas terkemuka yang terintegrasi dengan lembaga kliring ICH (Indonesia Clearing House/PT Kliring Berjangka Indpnesoa) dan PT ICDX Logistik Berikat (ILB).
ICDX menyediakan sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan perdagangan komoditas-komoditas seperti emas, minyak mentah, timah dan devisa. Peran ICDX seperti Bursa Efek Indonesia (IDX/BEI) dalam perdagangan saham. Kemudian, ICH adalah sebuah badan usaha yang membantu dan menjamin penyelesaian transaksi perdagangan berjangka di bursa berjangka sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, seperti emas, termasuk emas digital. ICH berpartner dan telah berintegrasi dengan ICDX. ICH berperan seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam transaksi efek seperti saham, reksadana dan obligasi.
ILB berperan dalam transaksi fisik untuk menghilangkan risiko negara dan juga sistem manajemen logistik terintegrasi sebagai layanan end-to-end. Dalam transaksi saham, peran ILB seperti yang dilakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Dengan sistem pengawasan yang berlapis ini, maka tak heran jika transaksi emas fisik digital dinilai sangat aman.
4. Kemurnian emas
Emas yang kamu beli juga terjamin kemurniannya 99,99% karena diawasi dan diatur dalam peraturan OJK dan Bappebti
5. Spread harga beli vs buyback lebih kecil
Spread harga beli dan jual emas secara digital lebih kecil loh, kalau di toko offline bisa lebih dari 10%, kalau secara digital hanya berkisar 2,5-3,5%, jadi berpotensi lebih untung. Menurut catatan Bareksa, selisih (spread) selisih harga beli dan harga jual kembali (buyback) emas Treasury di Bareksa (per 4/11) sebesar 3,4%, emas Pegadaian spreadnya 3,16% dan emas Indogold selisihnya 3,2%. Spred ini jauh lebih kecil dibandingkan emas fisik offline yang mencapai 10,63%.
Selisih harga beli dan jual kembali (buyback) emas per gram
Emas | Harga Beli | Harga Buyback | Selisih |
Emas Treasury di Bareksa | Rp1.432.453 per gram | Rp1.385.238 | 3,4% |
Emas Pegadaian di Bareksa | Rp1.434.000 per gram | Rp1.390.000 | 3,16% |
Emas Indogold di Bareksa | Rp1.444.284 per gram | Rp1.399.500 | 3,2% |
Emas Antam (offline) | Rp1.539.000 per gram | Rp1.391.000 | 10,63% |
Sumber : Bareksa Emas, logammulia.com, harga per 4/11/2024
6. Jangka waktu balik modal lebih cepat
Seiring spread yang lebih, maka jangka waktu pengembalian modal investasi emas fisik digital juga jadi lebih cepat dibandingkan offline. Misalkan dengan harga buyback emas Treasury senilai Rp1.385.238 per gram (per 11/4), maka setidaknya kamu sudah membelinya pada 17 Oktober di harga Rp1.377.894 per gram, atau 23 hari sebelumnya. Hal ini menyiratkan kamu butuh jangka waktu investasi setidaknya 23 hari agar investasimu di Treasury balik modal atau mulai untung.
Sedangkan berinvestasi emas fisik secara offline yang harga buybacknya senilai Rp1.391.00 per gram, maka setidaknya kamu sudah membelinya pada 11 Juli lalu di harga Rp1.386.000 per gram. Hal ini menyiratkan 117 hari jangka waktu investasi atau 3 bulan 25 hari, agar investasimu bisa balik modal atau mulai untung.
Sumber : logammulia.com
7. Biaya cetak emas
Membeli emas fisik secara digital, hanya menghitung biaya cetak saat emasnya dicetak. Sehingga buat kamu yang terbiasa nyicil membeli emas, bisa membelinya sedikit-sedikit. Misalnya 1 gram setiap kali beli, hingga terkumpul 10, 20 atau 30 gram baru mencetaknya.
Apalagi biaya cetak emas akan semakin mahal, jika gramasinya semakin kecil. Sehingga ketika kamu membelinya secara offline tapi gramasinya kecil, tentu akan berat di biaya cetaknya. Namun jika kamu membeli emas fisik digital, kamu bisa menabung dulu sedikit-sedikit, setelah gramasinya terkumpul sesuai targetmu, baru kemudian kamu bisa mencetaknya. Hal ini tentu akan jadi lebih efisien.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.