Bareksa.com - Berapa alokasi investasi yang pas untuk emas dalam portofolio? Kamu mungkin bingung bagaimana menentukan persentase emas dalam keranjang investasi, apakah 1%, 5%, 10% hingga 20% atau lebih? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin sangat tergantung dari profil risiko investor, apakah termasuk konservatif, moderat atau agresif.
Buat investor agresif, bisa jadi lebih memilih mayoritas investasinya di instrumen berisiko seperti saham, sehingga emas mungkin kurang dilirik. Ataupun jika dilirik, mungkin hanya untuk hedging atau mengamankan hasil keuntungan dari investasi saham. Namun buat investor moderat dan konservatif, investasi emas mungkin dianggap sama pentingnya seperti investasi saham, Surat Berharga Negara (SBN) atau reksadana.
Meski begitu, menurut hasil studi Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) popularitas emas sebagai instrumen investasi meningkat, di kalangan investor Amerika Serikat (AS) yang berprofesi sebagai profesional. Mengutip WGC (26/6), hasil survei terhadap 525 investor profesional Amerika Utara, yang berprofesi sebagai profesional di lembaga besar, konsultan dan penasihat keuangan, mengonfirmasi tren kepemilikan emas yang meningkat di antara responden. Sebanyak 85% responden melaporkan alokasi untuk beberapa jenis investasi emas, naik dari 69% pada 2018 dan 76% pada 2019.
Sumber : WGC
Jika dilihat sekilas, hasil survei WGC ini tampak besar. Namun ketika ditelisik lebih dalam, ternyata alokasi investasi emas dalam portofolio investor profesional AS itu sangat kecil atau kurang dari 1% dari dana kelolaan. Meski begitu, hasil survei menemukan lebih dari 50% responden menyatakan porsi investasi emas setidaknya 1% dari AUM dan 24% responen mengalokasikan lebih dari 3% untuk investasi dari portofolio mereka.
Mayoritas responden memandang emas sebagai diversifikasi portofolio dan lindung nilai inflasi yang sangat baik, dan setuju bahwa emas mengurangi risiko portofolio). Di antara alasan paling kuat yang mungkin mendorong responden untuk berinvestasi atau meningkatkan alokasi emas adalah rekam jejaknya dalam diversifikasi portofolio dan perannya sebagai lindung nilai terhadap dolar AS dan inflasi yang sudah terbukti.
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | 2.742,09 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.426.863 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.419.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.405.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.527.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 14:07 WIB
Mengutip Morningstar (28/2), rekomendasi untuk menyimpan emas setidaknya dalam jangka waktu 10 tahun. Pedoman ini sebagian dengan melihat frekuensi historis kerugian selama berbagai periode waktu bergulir mulai dari satu tahun hingga 10 tahun. Selain itu juga mempertimbangkan waktu maksimum untuk pemulihan, atau berapa lama biasanya diperlukan untuk pulih setelah penurunan.
Morningstar merekomendasikan alokasi emas dalam portofolio investasi tidak lebih dari 15%. Secara keseluruhan, emas memiliki catatan yang cukup andal sebagai tempat berlindung yang aman di saat terjadi gejolak pasar. Emas juga dapat memberikan manfaat diversifikasi yang signifikan, karena korelasinya dengan saham dan obligasi biasanya sangat rendah.
Melansir gerrardsbullion.com, Nicholas Colas, co-founder DataTrek Research menyarankan portofolio investasi 3-5% dialokasikan ke emas untuk investasi jangka panjang. Sebab emas menyediakan keuntungan diversifikasi saat terjadi tekanan pasar atau lonjakan inflasi. Namun beberapa ahli keuangan menyarankan alokasi investasi emas 5-10% atau bahkan 10-20%, di luar investasi saham.
Kamu juga bisa memperkirakan alokasi investasi yang pas dengan mengetahui total nilai emas di dunia. Menurut data WGC, total nilai emas yang sudah ditambang sekitar US$7 triliun. Nilai ini merepresentasi 4% dari total gabungan nilai saham, obligasi dan pasar emas dunia. Dengan melihat ini, maka kamu bisa menimbang 4% dari total portofolio, merupakan level default dalam investasi emas.
Meski begitu, ketimbang hanya memikirkan persentase yang pas, investor juga disarankan untuk berfikir soal nilainya. Sebab dalam kondisi krisis keuangan, yang investor butuhkan angka absolut berapa total nilai investasi emas, bukan persentasenya.
Karena itu, merencanakan persentase alokasi investasi emas dari portofolio investasi memang penting, namun juga jangan lupa apa targetmu dalam investasi emas. Misalkan kamu ingin menyiapkan emas jumlah berapa gram untuk beberapa kebutuhan, misalnya biaya pendidikan anak, warisan, dana pensiun, atau untuk mahar pernikahan.
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.