Bareksa.com - Bank-bank raksasa global memperkirakan emas akan memperpanjang kenaikan harganya dan kembali memecahkan rekor hingga 2025 ditopang derasnya arus masuk dana investor di exchange traded fund (ETF) emas dan penurunan tambahan suku bunga oleh bank sentral di penjuru dunia. Beberapa bank papan atas dunia itu bahkah memproyeksi harga logam kuning menembus US$3.000 tahun depan.
"Kami tegaskan kembali rekomendasi jangka panjang kami untuk emas karena dorongan bertahap dari suku bunga global yang lebih rendah, permintaan bank sentral yang lebih tinggi secara struktural, dan manfaat lindung nilai emas terhadap risiko geopolitik, keuangan, dan resesi," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan dilansir Reuters (1/10).
Aksi borong emas oleh bank sentral masih signifikan di pasar over the counter (OTC) London bisa mendorong sekitar 66% dari kenaikan harga emas, yang diprediksi menembus US$2.900 per ons pada awal 2025. Kenaikan bertahap arus dana ETF emas di Bursa setelah penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve diramal akan mendorong kenaikan harga logam mulia sekitar 33%.
Penurunan suku bunga jadi sentimen positif bagi emas sebagai instrumen investasi yang tidak memberikan bunga. Namun seiring sentimen pemangkasan suku bunga global, ketidakpastan ekonomi global, hingga memanasnya konflik geopolitik telah mendorong emas melesat lebih dari 28% sepanjang 2024 ini.
Menurut catatan Bareksa, sepanjang tahun berjalan atau dalam periode 9 bulan terakhir, harga emas dalam negeri mencatat kenaikan 26,1% dari Rp1,05 juta per gram pada akhir Desember 2023 menjadi Rp1,32 juta per gram pada akhir September 2024. Harga emas spot dunia berhasil melesat lebih tinggi mencapai 30% dari sebelumnya US$2.029 per ounce pada akhir Desember 2023 menjadi US$2.639 per ounce pada akhir September 2024.
Tahun 2024 ini dinilai sebagai salah satu tahun terbaik emas karena berhasil mencatatkan kenaikan terbesar sejak 2010 dan memposisikan logam kuning sebagai aset investasi paling mencorong tahun ini. Logam mulia bahkan menembus rekor harga tertinggi di US$2.685,42 per ounce pekan lalu dan telah mencapai rekor tertinggi beberapa kali tahun ini.
"Permintaan emas fisik yang kuat dari Tiongkok dan bank sentral mendukung harga emas selama dua tahun terakhir, tetapi arus dana investor khususnya di ETF yang berfokus pada ritel, terus memegang kunci untuk reli berkelanjutan lebih lanjut selama siklus pemotongan Fed yang akan datang," analis di J.P. Morgan mengatakan.
The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya pada 18 September dengan pemotongan suku bunga 0,5% dan diperkirakan pemangkasan 50 basis poin lagi pada akhir tahun ini, serta 1% pada 2025. Sentimen positif emas masih ditambah ketidakpastian politik AS jelang pemilihan presiden AS pada 5 November akibat potensi volatilitas pasar bisa mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Beberapa bank global yang menyampaikan prediksi bullish terhadap harga emas tahun depan di antaranya Goldman Sachs memproyeksi emas menembus US$2.900, Bank of Amerika meramal harga logam kuning tembus US$3.000 dan Citi Research memproyeksi harga emas di kisaran US$2.800 hingga US$3.000 di 2025. Selengkapnya dalam tabel berikut:
Bank Investasi | Prediksi Harga Tahunan 2024 | Target Harga 2025 | Keterangan |
Commerzbank* | US$2.600 | US$2.600 | US$2.600 di pertengahan 2025 |
ANZ* | US$2.394 | US$2.805 | US$2.900 di akhir 2025 |
Macquarie | US$2.339 | US$2.463 | Q1 2025 puncaknya US$2.600 per ounce, potensi naik menuju US$3.000 per ounce |
Goldman Sachs | US$2.395 | US$2.973 | US$2.900 di awal 2025 |
UBS | - | - | US$2.700 di pertengahan 2025 |
BofA | US$2.365 | US$2.750 | Ada ruang emas menembus US$3,000 per ounce |
J.P. Morgan | US$2.398 | US$2.775 | US$2.850 |
Citi Research | US$2.360 | US$2.875 | Basis proyeksi harga rata-rata US$2.800-3.000 per ounce di 2025 |
Sumber : Reuters, *akhir periode proyeksi
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.