Bareksa.com - Harga emas baik di pasar dunia pada perdagangan hari ini, Selasa (11/07/2023) relatif stabil karena investor menunggu isyarat kebijakan moneter AS dan data inflasi pekan ini. Bagi investor emas pemula perlu mengetahui bahwa harga emas di pasar dunia, turut mempengaruhi harga emas di dalam negeri selain nilai tukar rupiah terhadap dolar dan juga besaran penawaran permintaan.
Melansir laman Treasury, harga emas sejak awal pekan di pasar spot bergerak positif. Pada perdagangan Senin (10/7/2023) harga emas ditutup di posisi US$1.924,99 per troi ons. Penguatan harga pada kemarin, memperpanjang tren positif emas yang juga menguat 0,71% pada Jumat pekan lalu. Meski tipis, emas mampu menguat 0,71% dalam dua perdagangan terakhir.
Emas | Harga Beli |
Emas pasar spot | US$1.926,96 per troy ounce |
Rp969.271 per gram | |
Rp979.000 per gram | |
Emas Indogold | Rp972.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.064.000 per gram |
*Data emas spot per pukul 10.36 WIB, Sumber : Investing, Logam Mulia, dan Bareksa
Nah, penguatan berlanjut hingga hari ini Selasa (11/7/2023) pukul 06:02 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.924,83 Harganya menguat sangat tipis 0,006%. Pergerakan harga emas masih menunggu data inflasi AS untuk Juni yang akan keluar besok Rabu (12/7/2023).
Inflasi AS masih mencapai 4% (year on year/yoy) pada Mei 2023, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan target The Fed. Jika inflasi masih kencang maka bank sentral AS The Fed bisa semakin hawkish. Sebagai dampaknya, maka dolar AS akan dicari dan menguat sementara harga emas berpotensi terpuruk.
Meski demikian, dolar AS juga mengalami kesulitan menemukan permintaan setelah keluarnya survey dari New York Fed menunjukkan penurunan dalam ekspektasi inflasi satu tahun. Yield obligasi treasury AS turun tapi masih berada di atas 4%, membuat emas kesulitan untuk meneruskan kenaikannya. Dolar AS mengalami tekanan jual yang kuat dan kehilangan semua keuntungan mingguannya pada hari Jumat pekan lalu.
Pengaruh suku bunga yang lebih tinggi sangat mengurangi daya tarik emas sehingga tak memberikan imbal hasil bunga. Harga emas batangan telah turun lebih dari 7%, sejak mencapai level mendekati rekor pada awal Mei karena investor mengurangi ekspektasi akan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Fed.
Presiden Fed, San Francisco Mary Daly seperti dilansir Treasury mengatakan beberapa kenaikan suku bunga lagi akan diperlukan pada akhir tahun. Perekonomian AS telah mengejutkan betapa kuatnya perekonomian itu. "Kita perlu menaikkan suku bunga untuk lebih mengekang perekonomian itu," tuturnya.
Di sisi lain Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa untuk memastikan inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu kembali ke dua persen, tingkat suku bunga dibutuhkan untuk naik sedikit lebih jauh dari level saat ini dan kemudian bertahan di sana.
Sementara itu Jim Wyckoff, Analis Senior dari Kitco menyatakan bahwa harga emas mendapat dukungan grafik yang kuat di posisi US$1.900. "Namun jika inflasi tetap panas, itu mungkin mendorong emas di bawah level itu dan harga mungkin dengan cepat turun ke level US$1.848," kata dia. Lebih lanjut dia mengatakan "postur teknis tetap bearish untuk pasar emas. Saya pikir ini akan membutuhkan percikan geopolitik untuk mendorong harga emas lebih tinggi secara signifikan."
Jadi apakah saat ini waktu yang tepat untuk mulai dan atau menambah investasi emas? Sejatinya, waktu yang tepat investasi emas adalah saat kamu punya uang dalam jumlah yang cukup untuk investasi. Kamu bisa menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk membeli emas secara 'ecer' per gram atau membatasi anggaran misal Rp2 juta per bulan.
Dalam investasi emas, kamu sebaiknya tidak menunggu harga emas turun atau naik. Kenaikan harga emas secara signifikan biasanya terjadi dalam jangka panjang. Makanya, kamu disarankan investasi emas dalam jangka panjang antara 5 sampai 10 tahun.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kamu harus rutin dan konsisten menabung atau membeli emas agar memeroleh hasil yang maksimal dan stabil.
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Tarik Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.