Bareksa.com - Harga emas hari ini, Rabu (15/3/2023) baik di pasar global maupun dalam negeri, mengalami koreksi dibandingkan harga kemarin walaupun masih terbilang tinggi dari beberapa waktu terakhir. Emas dinilai banyak kalangan mendapatkan berkah dari adanya kasus dua bank di Negara Paman Sam bangkrut, yakni Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Emas | Harga Beli |
Emas pasar spot | US$1.900.49 per troy ounce |
Rp971.262 per gram | |
Rp976.000 per gram | |
Emas Antam | Rp1.054.000 per gram |
*Data emas spot per pukul 14.13 WIB, Sumber : Logam Mulia, Investing, Bareksa
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Harga emas di pasar spot dunia pada Rabu (15/3) pukul 14.13 WIB, seperti dilansir Investing, tercatat US$1.900,49 per troy ounce. Sebelumnya pada kemarin harga emas di pasar spot sekitar US$1.905.15 per troy ounce.
Harga emas di pasar dunia juga turut mempengaruhi harga emas di dalam negeri. Harga emas lokal yang tersedia dalam fitur Bareksa Emas di super app investasi Bareksa, yakni emas Treasury pada hari ini tercatat melemah Rp5.994 per gram menjadi Rp971.262 per gram dibandingkan harga kemarin. Harga emas Treasury di Bareksa Emas sendiri pada kemarin, menguat Rp17.650 per gram jadi Rp977.256 per gram.
Sementara itu harga emas Pegadaian di Bareksa Emas pada hari ini menguat Rp6.000 per gram dibandingkan harga kemarin, menjadi Rp976.000 per gram. Harga emas Pegadaian pada kemarin sendiri menguat Rp3.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Koreksi pada harga emas meski harganya masih relatif tinggi juga terjadi pada emas Antam, pada hari ini menjadi Rp1.054.000 per gram, atau turun Rp10.000 per gram dibandingkan harga kemarin. Sebelumnya pada kemarin, harga emas Antam naik Rp10.000 per gram.
Sementara itu ambruknya dua bank ternama ini dinilai menjadi petunjuk bahwa kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, investor sekaligus penulis buku terpopuler Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki mengatakan bakal ada bank besar lainnya yang akan menyusul.
Menurut Kiyosaki, saat ini adalah waktu yang tepat untuk investasi pada logam mulia, yakni emas dan perak. Sebab, saat bank-bank raksasa ambruk, logam mulia yang banyak dicari.
"Dua bank besar telah ambruk. Yang ketiga segera menyusul. Beli emas dan perak sungguhan sekarang. Jangan ETF. Ketika bank ketiga ambruk, emas dan perak akan melonjak," tulis Robert Kiyosaski dalam postingannya di Twitter dengan akun @theRealKiyosaki (11/3/2023).
Bagi kamu yang berniat mulai investasi emas terlebih masih seorang investor pemula, ada baiknya mengetahui bahwa instrumen investasi ini cocoknya untuk tujuan jangka panjang setidaknya 5 tahun ke atas. Perlu juga Kamu mengetahui bahwa ada sejumlah faktor yang mendorong naik turunnya harga emas.
Malansir laman Logam Mulia, berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga logam mulia khususnya emas batangan atau logam mulia di pasaran.
1. Permintaan Emas yang Terus Tumbuh
Permintaan emas yang terus tumbuh masih menjadi faktor pendorong harga emas saat ini. Kenaikan permintaan emas paling besar bersumber dari Bank Sentral dunia dan hal tersebut membuka peluang harga emas berada di jalur kenaikan dalam jangka menengah-jangka panjang.
Di sisi lain, logam mulia ini juga merupakan salah satu bahan baku produksi perhiasan yang kerap dipakai sebagai lambang tradisi maupun kekayaan di berbagai kebudayaan di dunia.
2. Index Mata Uang Dolar Amerika
Harga emas dan dolar Amerika memiliki hubungan terbalik. Harga emas mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dengan mata uang dolar Amerika (USD).
Saat nilai dolar Amerika sedang melemah, maka harga emas menjadi relatif lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar Amerika dan memicu kenaikan demand yang akan mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, apabila nilai dolar Amerika menguat maka harga emas akan memiliki kecenderungan untuk turun.
3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika
Untuk harga emas lokal di Indonesia selain dipengaruhi oleh harga emas dunia juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Apabila nilai tukar Rupiah jatuh terhadap Dolar Amerika (ceteris paribus), maka harga emas di Indonesia akan semakin mahal dan berlaku sebaliknya.
4. Inflasi Juga Mempengaruhi Grafik Harga Emas
Tingkat inflasi tinggi menyebabkan penurunan pada nilai mata uang sehingga pelaku pasar akan mencari aset yang dapat mengamankan nilai kekayaannya (lindung nilai) dan relatif aman atau yang sering disebut dengan safe haven assets. Salah satu yang dianggap berfungsi sebagai safe haven yaitu emas. Ketika inflasi tinggi akan membuat masyarakat dan investor beralih ke investasi emas sehingga mempengaruhi harga emas karena memicu kenaikan permintaan emas.
5. Kebijakan Moneter Dapat Mempengaruhi Grafik Harga Emas
Harga emas juga dipengaruhi keputusan Bank Sentral, khususnya U.S. Federal Reserve atau lebih dikenal sebagai The Fed. The Fed sebagai bank sentral Amerika memiliki fungsi utama mengendalikan tingkat inflasi. Kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve atau menurunkan, sangat mempengaruhi sentimen pasar terhadap investasi emas.
Saat bersamaan, pertumbuhan inflasi yang lebih kuat membuat kebijakan moneter agresif dari Federal Reserve tidak membuat banyak perubahan, sehingga mengembalikan fokus utama pelaku pasar pada isu inflasi. Selama real interest rate (tingkat bunga – tingkat inflasi) masih dalam teritori negatif, daya tarik emas masih akan meningkat dan mendorong harga bergerak bullish.
6. Kondisi Ketidakpastian Global
Situasi global meliputi isu geopolitik dan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian. Ketika terjadi gesekan antarnegara yang memicu ketegangan hubungan politik dan ekonomi, sentimen untuk menghindari risiko akan melingkupi market dan pelaku pasar akan cenderung mengalihkan portofolionya ke aset safe-haven seperti emas.
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
Investasi Emas Aman dan Mudah, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.