Bareksa.com - Salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas, yakni geopolitik menjadi pendorong naiknya harga emas hari ini. Naik turunnya harga emas di pasar global, menjadi salah satu pendorong harga emas di dalam negeri.
Harga emas di pasar global seperti dilansir Kontan, pada perdagangan Rabu (16/11/2022) pukul 07.10 WIB, naik. Harga emas untuk pengiriman Desember 2022 di Commodity Exchange ada di US$1.784,40 per ons troi, naik 0,42% dari sehari sebelumnya yang ada di US$1.776,80 per ons troi.
Kenaikan harga emas hari ini dipicu kekhawatiran geopolitik tentang implikasi dari serangan militer terbaru Rusia, yang mendorong permintaan aset safe haven.
Mengutip Bloomberg, Polandia, anggota NATO diserang oleh dua rudal Rusia yang menewaskan dua orang, menurut pejabat intelijen AS seperti dikutip Associated Press. Tak ayal, harga logam mulia membalikkan penurunan dan naik mendekati level tertingginya.
"Emas melonjak karena masalah stabilitas setelah rudal Rusia menghantam Polandia, yang merupakan negara anggota NATO," kata Tai Wong, trader senior di Heraeus Precious Metals New York seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu, dalam fitur Bareksa Emas yang tersedia di super app investasi Bareksa, harga beli emas Pegadaian hari ini Rp914.000 per gram, naik Rp2.000 dibandingkan harga kemarin. Kemudian, harga emas Treasury hari ini Rp914.839 per gram.
Bagi kamu yang baru ingin memulai investasi emas sebaiknya mengetahui apa saja penyebab naik turunnya harga emas baik di dalam negeri maupun di pasar global. Tujuannya, tak lain agar bisa menentukan langkah tepat kapan waktu untuk membeli emas maupun menjualnya kembali.
Harga emas khususnya yang berupa emas batangan atau logam mulia, di dalam negeri sendiri antara lain ditentukan oleh harga emas global. Lalu apa faktor lainnya dan juga yang menentukan harga emas di pasar global?
Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berbagai sumber yang Bareksa rangkum, berikut ini lima faktor penyebab naik turunnya harga emas :
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu?
Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Contoh kasus terakhir efek dari ketidakpastiaan kondisi global, implikasi dari serangan militer terbaru Rusia.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik.
Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
Soal kebijakan The Fed terkini, Wakil Gubernur Federal Reserve, Lael Brainhard, mengatakan Bank Sentral Negara Paman Sam bisa segera memperlambat laju kenaikan Fed Rate. "Saya fikir mungkin ini saat yang tepat untuk segera bergerak ke arah laju suku bunga yang lebih lambat," kata Brainhard.
Saat ini, ada 81% peluang kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 0,5 persen pada Desember 2022. Pedagang emas berjangka melihat ada peluang 89% suku bunga The Fed naik 50 basis poin. Sebaliknya, peluang kenaikan suku bunga 75 basis poin hanya 11 persen.
Kepala Strategi Logam MKS PAMP, Nicky Shielsz mengatakan faktor yang paling mendukung kenaikan harga emas adalah ekspektasi investor yang bergeser terhadap kebijakan moneter The Fed. Mereka memperkirakan The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya untuk menekan inflasi.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas lokal mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Saat ini Bareksa dan Treasury sedang menggelar promo investasi emas bertajuk Promo 11.11 FundFest Bareksa Emas Treasury berhadiah menarik untuk investor baru maupun investor setia.
Tersedia hadiah 200 voucher reksadana senilai Rp50.000 untuk investor baru dan 200 voucher reksadana untuk investor pembeli tercepat. Catat minimal pembelian dan kode promonya berikut ini :
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor transaksi pertama
Minimal pembelian emas Treasury Rp500.000
Hadiah 200 voucher reksadana @ Rp50.000
Untuk investor tercepat
Minimal pembelian emas Treasury Rp750.000
Simak juga syarat dan ketentuannya berikut ini
1. Periode promo 1 - 30 November 2022
2. Berlaku KHUSUS untuk pembelian Bareksa Emas TREASURY dengan metode pembayaran apa saja dengan memasukan kode promo FASTREASURE atau 1STREASURE
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Nasabah dengan nominal pembelian terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu nasabah hanya berhak memenangkan satu jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 21 Desember 2022 melalui sosial media Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang, jika nasabah terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Tertarik meraih dobel cuan dari investasi emas logam mulia sekaligus hadiah promonya? Segera cuss investasi logam mulia di Bareksa Emas.
Simak juga : Hadapi Potensi Resesi Global 2023, Tabungan Emas Bisa Jadi Solusi
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.