Bareksa.com - Salah satu perusahaan finansial terbesar di Eropa yang bermarkas di Paris, Prancis, Societe Generale (SocGen) mengungkapkan harga emas dalam jangka pendek dan menengah akan tetap berada dalam tren kenaikan (bullish). Meskipun saat ini harga emas tercatat anjlok dan semakin murah untuk dikoleksi.
Dalam laporan terbarunya SocGen menyatakan alasan utama harga emasakan meningkat di semester I 2022 ini, adalah negatifnya imbal hasil riil Amerika Serikat (US real rate) akibat kombinasi tingginya angka inflasi dan penundaan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed).
“Kondisi itu membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS menurun dari sebelumnya diperkirakan 50 basis poin menjadi 25 basis poin,” demikian dijelaskan dalam laporan SocGen dilansir Kitco News (25/3/2022).
Selain itu, SocGen mencatat ekspektasi pasar meningkat untuk kenaikan suku bunga pada Juni, September dan Desember. Ini dikombinasikan dengan inflasi yang tinggi, menciptakan perpaduan sempurna antara kurs riil negatif bagi emas.
Sumber penting kenaikan permintaan emas justru datang dari warga Rusia yang memborong logam Mulia, sebagai reaksi atas berbagai sanksi Negara-negara Barat terhadap negaranya. Pembelian emas fisik oleh warga negara Beruang Merah tersebut dilaporkan naik empat kali lipat.
SocGen mengungkapkan kenaikan harga komoditas dan upah tenaga kerja akan menyebabkan inflasi meningkat tajam lebih dari yang diperkirakan. Selain itu, belum kunjung membaiknya situasi di Ukraina atau memanasnya eskalasi konflik akan secara substansial mendukung harga emas.
Bullishnya perkiraan harga emas yang disampaikan SocGen senada dengan yang disampaikan oleh lembaga-lembaga lain sebelumnya seperti Bloomberg Intelligence hingga UOB. Bloomberg Intelligence memprediksi harga emas bisa menembus US$2.500, sedangkan UOB memproyeksi logam kuning di level US$2.200 pada akhir tahun 2022 ini.
Namun pekan ini Rusia dan Ukraina dilaporkan akan memulai perundingan perdamaiannya bertempat di Istambul, Turki. Kondisi itu membuat harga emas anjlok cukup tajam dan membuatnya makin murah untuk dikoleksi.
Mempertimbangkan lembaga-lembaga keuangan dunia yang masih tetap bullish terhadap emas, maka penurunan harga saat ini justru bisa jadi kesempatan untuk mengakumulasi logam mulia ini.
Berdasarkan data investing.com, harga emas berjangka untuk pengiriman April 2022 pada hari ini Selasa (29/3/2022) pukul 13.27 WIB di level US$1.922,3 per troy ounce. Harga itu menurun 0,9 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sumber : investing
Senada, harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas juga tercatat menurun hari ini Selasa jadi Rp923.000 per gram dibandingkan Senin Rp936.000 per gram. Harga emas hari ini lebih murah Rp13.000 dibandingkan kemarin.
Sumber : Bareksa
Tidak berbeda harga beli emas Indogold di fitur Bareksa Emas juga anjlok jadi Rp909.111 per gram pada hari ini, dibandingkan Rp927.273 per gram pada Senin. Harga emas hari ini anjlok atau lebih murah Rp18.162 per gram dibandingkan kemarin.
Sumber : Bareksa
Perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia ini juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan jika berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas.
Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.