Bareksa.com - Waktu telah membuktikan, emas menjadi salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati masyarakat. Salah satu alasannya, emas merupakan logam yang secara moneter bernilai tinggi.
Tak ayal, emas memainkan peranan sangat penting di sektor ekonomi dunia bahkan hingga saat ini. Saat kondisi pasar sedang memburuk, pamor emas kian berkilau meski juga risiko penurunan harganya tetap ada.Hingga saat ini, emas juga masih termasuk dalam suatu investasi kuat dan memiliki jangka waktu lama.
Tertarik untuk investasi emas? Jika iya dan terlebih Anda merupakan investor pemula, ada baiknya simak ulasan potensi untung rugi investasi emas berikut ini.
Berinvestasi di emas memiliki beberapa keuntungan, empat di antaranya yakni:
Emas memiliki likuiditas tinggi. Maksudnya, emas dapat dengan mudah dikonversikan (ditukar) ke dalam bentuk uang tunai di mana dan kapan saja di seluruh dunia. Hal ini tentu dapat memberikan kemudahan bagi pemiliknya.Selain itu, disebut-sebut likuiditas dan universalitas emas juga seimbang.
Diversifikasi merupakan salah satu kunci utama kesuksesan investasi jangka panjang. Menambah sebuah investasi aman (safe haven) dan berbeda pada portofolio Anda juga merupakan cara esensial untuk membuat diversifikasi dan memperkecil risiko keseluruhan dari investasi.
Nah, emas dapat memberikan alternatif cara bagi investor untuk diversifikasi investasi secara efektif dan bermanfaat. Terlebih emas sering mengalami pergerakan yang berlawanan dengan pergerakan pasar saham dan nilai mata uang.
Emas cenderung mampu untuk mempertahankan nilainya bahkan beberapa ahli ekonomi berpendapat harga emas tidak menunjukkan nilai emas itu sendiri. Makanya, jika harga emas mengalami penurunan, nilai dasar pada emas tersebut tidak berubah sama sekali.
Adanya kuantitas jelas dan tetap, serta fakta bahwa emas adalah sebuah komoditas, menyebabkan emas memiliki nilai sangat stabil bila dibandingkan dengan aset lainnya.
Nilai emas meningkat ketika terjadi inflasi. Alasannya karena emas dibeli dengan uang, maka setiap adanya penurunan nilai pada mata uang, maka secara logika akan menyebabkan kenaikan harga pada emas.
Jadi, selama terjadinya inflasi, emas bisa memberikan investasi lebih stabil daripada uang tunai. Artinya, emas bisa sebagai sarana lindung nilai (hedging) atas kekayaan yang dimiliki investor.
Bagaimana, makin mantap niat investasi di emas? Ada baiknya Anda yang ingin investasi emas juga melihat potensi kekurangan berinvestasi emas.
Seperti halnya instrumen investasi lainnya, emas juga memiliki beberapa risiko atau kekurangan, antara lain :
Berbeda dengan instrumen investasi lain seperti saham dan obligasi, yang mampu memberikan penghasilan pasif (passive income) dalam bentuk bunga dan dividen bagi investornya, investasi emas tidak demikian. Berinvestasi emas, imbal hasil hanya bisa didapat pada saat nilai emas tersebut naik dan ketika Anda memutuskan untuk menjualnya.
Jika Anda memilih berinvestasi emas dalam bentuk fisik, entah emas batangan atau logam mulia maupun emas perhiasan, hal pertama yang juga perlu Anda pikirkan adalah di mana tempat untuk menyimpannya? Saat bersamaan, baik juga dipikirkan apakah Anda membutuhkan asuransi untuk melindunginya.
Kalau Anda tidak melakukan kedua hal ini, maka tidak akan bisa berbuat apa-apa untuk mengganti emas jika mengalami kerusakan atau hilang dicuri. Risiko dimaksud sebenarnya Anda bisa selesaikan dengan cara menaruhnya di tempat penitipan emas entah bank atau pegadaian misalnya. Hanya saja untuk itu, Anda perlu menyiapkan dana khusus untuk membayar biata penitipan emas.
Jadi, investasi emas dalam bentuk apa yang akan Anda pilih? Apapun bentuk emas yang Anda pilih, pastikan lebih dahulu bahwa instrumen investasi ini sesuai dengan profil risiko Anda.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.