Ada Banyak Faktor, Bagaimana Perkembangan Harga Emas 20 Tahun Terakhir?

Bareksa • 23 Apr 2020

an image
Ilustrasi emas batangan logam mulia murni kadar 99,99 persen yang terletak di depan grafik chart layar yang menampilkan pergerakan harga.

Harga emas logam mulia dalam rupiah sudah melonjak 1102,5 persen

Bareksa.com - Melihat warna kuning berkilau-kilau, siapa sih yang tidak tertarik? Emas logam mulia dengan kadar 99,99 persen tidak hanya cantik sebagai perhiasan, tetapi juga investasi.

Dianggap sebagai investasi aman (safe haven), nilai emas diharapkan dapat bertahan dan mampu melawan inflasi atau kenaikan harga barang-barang. Bahkan, nilai emas ini dalam jangka panjang bisa tetap stabil sehingga bisa digunakan sebagai penyimpan kekayaan.

Namun, perlu diketahui, harga emas sebagai komoditas di pasar global bisa saja berfluktuasi. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti produksi emas, perubahan kurs, suku bunga, cadangan bank sentral dan situasi politik dunia.

Di pasar global, emas logam mulia diperdagangkan menggunakan denominasi dolar Amerika Serikat. Maka dari itu, bagi kita masyarakat Indonesia yang menggunakan mata uang rupiah, faktor kurs menjadi salah satu risiko sekaligus potensi dalam berinvestasi emas.

Bagaimana perubahan harga emas dalam rupiah sejak 20 tahun yang lalu?

Berdasarkan data yang dikompilasi dari situs goldprice.org, harga 1 gram emas 20 tahun yang lalu hanya sekitar Rp70 ribuan. Sekarang, harga emas sudah mendekati level Rp900 ribuan per gram.

Bahkan, harga emas dalam rupiah sempat mencapai rekor Rp919 ribu per gram. Peningkatan ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu menguatnya harga emas di pasar global dan nilai tukar dolar AS yang terapresiasi terhadap rupiah.

Harga emas, menurut goldprice.org pada penutupan 22 April 2020, menyentuh Rp862.439 per gram. Artinya, dalam 20 tahun terakhir, harga emas logam mulia dalam rupiah sudah melonjak 1102,5 persen atau naik 12 kali lipat.

Grafik Harga Emas dalam Rupiah per Gram selama 20 Tahun

Sumber: goldprice.org

Wah, bisa dibayangkan kalau kita mulai menabung emas secara rutin sejak 20 tahun lalu, hasilnya pasti akan berlipat-lipat saat ini.

Akan tetapi, bila dilihat dalam denominasi dolar AS, harga emas dalam 20 tahun terakhir hanya tumbuh 516,89 persen atau sekitar 6 kali lipat saja. Seperti terlihat di dalam grafik, harga emas dalam dolar AS sempat berfluktuasi ketika terjadi krisis subprime mortgage di AS pada tahun 2008 dan krisis Eropa pada 2013.

Grafik Harga Emas dalam Dolar AS per Troy Ounce selama 20 Tahun

Sumber: goldprice.org

Nah, buat kita investor di Indonesia, emas bisa menjadi investasi penyimpan kekayaan sekaligus lindung nilai terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah. Tidak hanya itu, menyimpan emas juga memiliki beberapa keuntungan lainnya.

Tidak ingin repot membeli emas saat arahan pemerintah untuk tinggal di rumah? Kita bisa coba BareksaEmas, yakni fitur jual beli emas secara online dengan fasilitas titipan.

Bagi investor yang sudah terdaftar di Bareksa bisa membeli emas secara online di aplikasi Bareksa mulai dari ukuran 0,1 gram. Metode pembayarannya juga mudah dengan transfer bank dan dompet digital OVO.

Selama periode 6-30 April 2020, Bareksa dan OVO juga sedang melakukan gerakan #InvestasiLawanCorona. Kita bisa berinvestasi emas sekaligus berdonasi, caranya di sini.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.