Empat Hal Ini Buat Emas Jadi Instrumen Investasi Istimewa

Bareksa.com - Sejak dahulu emas menjadi barang yang sangat berharga. Keindahan dan karakter yang ada dalam emas bisa menjadi daya jual yang juga magis bagi orang yang memilkinya. Emas merupakan barang yang sangat berharga dan sulit untuk didapatkan.

Emas juga selalu memberikan kesan istimewa, mulia dan menunjukkan tingkat ekonomi seseorang. Anggapan ini selalu terbawa dari zaman dahulu kala hingga zaman modern seperti sekarang.

Sejak sebelum masehi (SM), emas telah mendapatkan tempatnya sebagai sesuatu yang berharga, di mana orang Mesir kuno melakukan peleburan emas pertama pada sekitar 3.600 SM. Seribu tahun kemudian, perhiasan emas muncul ketika pedagang emas dari Mesopotamia kuno membuat berbagai bentuk perhiasan walaupun masih ditujukan untuk simbol-simbol adat.

Sejak awal, umat manusia telah terpesona dengan emas dan keinginan untuk memilikinya telah menyebabkan pencarian emas besar-besaran dan bahkan sampai memicu perang.

Mengapa Emas dan Bukan Logam Lain?

Pertama, tepat dijadikan sebagai alat pembayaran. Seperti yang kita ketahui, syarat utama alat pembayaran adalah kesepakatan di antara masyarakat yang menerimanya.

Dari 118 unsur kimia di table periodic, hanya emas dan perak lah yang paling tepat dijadikan sebagai alat pembayaran. Unsur gas dan cair tentu tidak tepat jika digunakan sebagai alat pembayaran. Sedangkan unsur lainnya tereliminasi karena berbagai alasan, salah satunya tidak memiliki nilai intrinsik.

Sumber: post-gazette.com

Emas memilki banyak sifat unik di antaranya adalah unsur kimia didalamnya dengan atom 79 dan symbol Au pada table periodic. Emas juga tidak mudah bernoda, berkarat, hingga tercemar dengan unsur lain. Emas bisa mempertahankan kilauannya tanpa perawatan yang rumit. Emas adalah logam lunak yang mudah diukir tetapi cukup kuat jika ingin coba dihancurkan.

Kedua, emas bersifat stabil, mudah dibawa, tidak bereaksi, dan tidak beracun. Secara penampilan, emas juga kuat namun mudah ditempa. Tidak mudah bereaksi dan tidak berkarat seperti besi, tembaga yang berubah warna menjadi hijau jika terkena udara dan lainnya.

Sifat tersebut membuat emas menjadi alat pembayaran dan sarana penyimpan kekayaan yang aman. Sebagai contoh, perhiasan dan emas batangan yang tersimpan sejak ratusan tahun lalu yang kita temui di museum tidak berubah hingga saat ini.

Dengan kekuatan seperti itu, emas mulai dijadikan kekayaan investasi yang disimpan dengan harapan bisa dijual dan digunakan saat dibutuhkan. Bahkan tak jarang emas dijadikan karya seni hingga perhiasan yang digunakan banyak orang. Di zaman saat ini emas juga punya keunggulan sebagai penghantar panas yang baik dan penghantar listrik yang baik pula.

Ketiga, keberadaannya langka namun masih dapat diperoleh. Butuh modal dan usaha keras yang dilakukan untuk menemukan emas yang baik. Dengan hal itu emas juga tidak mungkin tidak ditemukan.

Keempat, sudah digunakan sebagai alat pembayaran sejak 643 SM. Dapat dibayangkan saat itu teknologi masih sangat terbatas dan belum dapat melebur logam dengan suhu ribuan derajat.Akhirnya hingga saat ini hanya emas dan perak yang bertahan sebagai alat pembayaran dan bernilai tinggi.

Meski unggul dibandingkan unsur dan logam lainnya serta memiliki titik didih yang cenderung rendah, perak masih kalah pamor dengan emas. Sebab perak dapat bereaksi dengan sulfur yang terkandung dalam udara. Dengan demikian emas lah yang terbaik dan tidak mudah bereaksi.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.