Antam Laporkan Kinerja 2017, Ini Analisis Fundamental dan Teknikal Saham ANTM

Bareksa • 13 Mar 2018

an image
Karyawan menunjukkan emas batangan logam mulia Antam untuk investasi yang kini dijual dengan harga Rp559.000 per gram di sebuah toko emas di Malang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Pada perdagangan Senin, 12 Maret 2018, saham ANTM terpantau melonjak 5,88 persen ke Rp900

Bareksa.com - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam pada perdagangan Senin, 12 Maret 2018, terpantau melonjak 5,88 persen dengan berakhir di level Rp900. Lonjakan saham ANTM terjadi pasca perusahaan mengumumkan capaian cemerlang kinerja bisnisnya sepanjang tahun 2017.

Secara fundamental, emiten tambang nikel, emas dan bauksit ini membukukan kinerja fantastis dengan memperoleh laba bersih senilai Rp136,5 miliar sepanjang tahun 2017, atau naik hingga lebih dari dua kali lipat (111 persen) dari capaian sebelumnya senilai Rp64,81 miliar pada tahun 2016.

Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan perusahaan yang tumbuh sebesar 39 persen dari sebelumnya Rp9,11 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp12,65 triliun pada tahun 2017. Di sisi lain, Antam mampu berhasil melakukan efisiensi cukup baik yang tercermin dari laba usaha yang meroket 7.264 persen meski laba kotor meningkat 93 persen.

Adapun secara segmen penjualan, komoditas emas menjadi kontributor utama pendapatan Antam dengan kontribusi senilai Rp7,37 triliun atau sekitar 58 persen dari total penjualan bersih Antam secara keseluruhan pada tahun 2017.

Sumber : press release ANTM

Laba kotor Antam di tahun 2017 naik tajam sebesar 93 persen menjadi Rp1,64 triliun dibandingkan tahun 2016 seiring dengan kenaikan nilai penjualan dan nilai beban pokok penjualan Antam di tahun 2017 sebesar Rp11 triliun. Dengan adanya peningkatan laba kotor, maka Antam dapat mencatat laba usaha sebesar Rp600 miliar atau naik 7.264 persen dibandingkan laba usaha tahun 2016 sebesar Rp8,15 miliar.

Peningkatan kinerja produksi dan penjualan yang signifikan serta upaya Antam untuk beroperasi pada tingkat biaya tunai produksi yang rendah pada tahun 2017 mendukung capaian positif EBITDA Antam menjadi Rp2,21 triliun, tumbuh 96 persen dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar Rp1,13 triliun.

Selain itu, Antam juga berhasil menurunkan tingkat utangnya sebesar 0,43 persen menjadi Rp 11,52 triliun pada akhir tahun 2017 dari Rp11,57 triliun setahun sebelumnya. Alhasil, rasio utang terhadap aset Antam (debt to asset ratio) mengalami penurunan tipis menjadi 38,39 persen pada akhir 2017 dari 38,59 persen setahun sebelumnya. Hal tersebut menandakan tingkat solvabilitas Antam yang semakin terjaga dengan baik.

Analisis Teknikal ANTM

Berdasarkan aktivitas broker summary, pada perdagangan kemarin, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ANTM antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp5,43 miliar, kemudian JP Morgan Sekuritas (BK) Rp4,52 miliar, dan Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp3,86 miliar.

Secara teknikal, candle ANTM pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu yang menggambarkan pergerakan sangat positif pada saham ini. Saham ANTM berhasil berakhir di level tertingginya, setelah sebelumnya tertekan dalam tujuh hari berturut-turut.

Volume mulai mengalami peningkatan dengan disertai inflow asing sebesar Rp3,67 miliar menandakan saham ini banyak diburu pelaku pasar. RSI terlihat telah berbalik arah naik dan saat ini masih berada di level 55 menandakan sinyal kenaikan yang masih cukup kuat. Target terdekat ANTM berada di resisten pada level Rp960, dengan support  berada pada level Rp845. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.