Bareksa.com - Perusahaan tambang emas PT Archi Indonesia Tbk berencana menawarkan 40,4 persen saham baru dalam Initial Public Offering (IPO) pada bulan Desember, dalam rangka mencari dana untuk bayar utang sebesar $216 juta (Rp2,59 triliun) dan membiayai akuisisi tambang Alexis Perdana Mineral.
Setelah penjualan saham baru 40,4 persen, akan ada juga penjualan saham baru tahap kedua sebesar 3 persen dalam rangka Management Employee Stock Option, dan juga penawaran terbatas (private placement) atas saham lama sebesar 7 persen, menurut prospektus Archi Indonesia yang dimuat dalam surat kabar hari ini.
Setelah IPO, pemegang saham pendiri PT Rajawali Corpora akan terdilusi kepemilikannya pada Archi Indonesia menjadi 52,5 persen, dari sebelumnya 99,9 persen. Sementara masyarakat akan memiliki 40,2 persen, dan investor dalam penawaran terbatas sekitar 7 persen.
Archi Indonesia memiliki utang $216 juta kepada Archipelago Resources Plc yang akan jatuh tempo pada 30 Desember 2014 dan akan dibayar menggunakan dana hasil IPO ini. Selain itu dana sebesar $35,9 juta akan digunakan untuk membeli tambang Alexis Perdana Mineral, yang dimiliki oleh PT Smart Mining Resources.
Penawaran perdana Archi Indonesia akan dilakukan pada tanggal 8 - 9 Desember, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan dapat dilakukan pada tanggal 15 Desember.
Sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT CIMB Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Valbury Asia Securities.
Archi Indonesia adalah salah satu unit usaha dari grup Rajawali Corp, yang dimiliki oleh pengusaha Peter Sondakh. Grup Rajawali memiliki usaha pertambangan, perkebunan, hotel dan transportasi.