Kebijakan The Fed Dorong Pasar SBN, Reksadana Pendapatan Tetap Ikut Untung
Reksadana saham juga terdorong IHSG yang positif akibat harga minyak naik
Reksadana saham juga terdorong IHSG yang positif akibat harga minyak naik
Bareksa.com - Keputusan bank sentral Amerika Serikat The Fed menjadi sentimen positif bagi pasar surat berharga negara (SBN) Indonesia. Reksadana pendapatan tetap ikut diuntungkan peningkatan harga SBN ini.
Seperti diberitakan CNBC Indonesia, The Fed dalam risalah rapatnya menyatakan mempertahankan kebijakan pembelian obligasi untuk menopang harga yang stabil dan penyerapan penuh tenaga kerja. Hal ini mendorong imbal hasil (yield) obligasi AS (US Treasury) kembali turun, dan SBN Indonesia juga ikut menikmati sentimen positifnya.
Menurut data Indonesia Bond Pricing Agency, imbal hasil obligasi negara seri acuan tenor 10 tahun kemarin turun ke 6,67 persen, dibandingkan sebelumnya di 6,7 persen. Indeks obligasi negara (Indobex Government Total Return) pun ikut meningkat, yang menandakan harganya makin tinggi.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Pergerakan Indeks Obligasi Negara
Sumber: IBPA
Sebagai informasi, imbal hasil (yield) berkebalikan dengan harga obligasi. Sehingga, penurunan yield mengindikasikan kenaikan harga di pasar obligasi dan begitupun sebaliknya.
Sementara itu, pasar saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terdorong akibat kenaikan harga minyak dunia. Dampaknya, reksadana berbasis saham seperti reksadana saham dan reksadana indeks saham juga ikut menguat.
Kenaikan harga minyak dunia dipandang investor sebagai proyeksi pemulihan ekonomi global, sehingga mendorong kenaikan indeks saham di Indonesia. Reksa dana saham dan indeks berbasis komoditas mengalami kenaikan cukup signifikan.
Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Imbal Hasil Harian (8 April 2021)
RD Saham
Sucorinvest Sharia Equity Fund: +0,90%
Schroder Dana Istimewa: +0,84%
RD Indeks
BNP Paribas Sri Kehati: +0,59%
RHB SRI KEHATI Index Fund: +0,58%
RD Pendapatan Tetap
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A: +0,27%
TRAM Strategic Plus: +0,13%
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.