Bareksa.com - Platform pembayaran terkemuka OVO melihat digitalisasi adalah kunci akselerasi pengelolaan keuangan menuju inklusi keuangan Indonesia.
CEO OVO Jason Thompson memandang bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi besar. Meski adanya pandemi Covid-19, Indonesia masih berpotensi tumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia.
"OVO mengalami percepatan pertumbuhan digital, bahkan selama pandemi Covid. OVO mencatat pertumbuhan 267 persen user baru, 110 persen pertumbuhan online commerce dan 15 persen pertumbuhan pengantaran makanan," ujarnya dalam diskusi Digital Transformation di acara Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020, 21 Oktober 2020.
Jason memandang, bila dibandingkan dengan negara-negara lain termasuk di Eropa dan Amerika Serikat, Indonesia relatif kuat. Masyarakat percaya masa depan akan lebih cerah, meski saat ini kita menghadapi tahun yang sangat sulit.
Potensi ini terlihat sangat besar dengan adanya populasi Indonesia yang mencapai 270 juta. Selain itu, 112 juta masuk dalam kategori kelas menengah dan ada sebanyak 64 juta usaha kecil menengah.
"Digitalisasi adalah kunci percepatan pengelolaan keuangan menuju inklisi keuangan. Saat ini, porsi masyarakat yang berinvestasi di Indonesia sangat kecil dibandingkan Malaysia, Singapura, apalagi USA," tambah Jason.
Maka dari itu, OVO juga berniat untuk menjadi platform yang menawarkan investasi baik reksadana, emas atau obligasi negara. OVO sendiri telah bekerja sama dengan Bareksa sejak kuartal ketiga 2019 dan berkembang bersama melalui digitalisasi.
Grafik Pertumbuhan Bareksa X OVO
Sinergi ini mereplikasi kesuksesan Grup Alibaba di China yang menciptakan reksadana pasar uang digital terbesar di dunia. Grup yang didirikan oleh Jack Ma tersebut menciptakan sebuah ekosistem yang terdiri dari e-commerce Alibaba, e-investing Taobao dan e-money Alipay.
Jason memandang OVO punya posisi mirip Alipay untuk bisa mempercepat pengelolaan keuangan melalui transformasi digital. OVO memiliki platform pembayaran seperti halnya Alipay. Lalu, ekosistem e-commerce di Tokopedia, seperti halnya Alibaba dan e-investing Bareksa seperti halnya Yue Bao.
"Sinergi yang optimal tentu akan kian menggerakkan ekonomi nasional dan memperdalam inklusi keuangan secara signifikan, mengingat bahwa transformasi digital di skala nasional untuk 270 juta jiwa populasi Indonesia membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak," jelas Jason.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.