Berita Hari Ini: Pemerintah Beri Insentif Farmasi; Bursa Siapkan Instrumen Hedging
IPO Ant US$35 miliar di dua bursa; Menkeu tolak pajak mobil 0%; Persiapan pabrik Tesla di Batang
IPO Ant US$35 miliar di dua bursa; Menkeu tolak pajak mobil 0%; Persiapan pabrik Tesla di Batang
Bareksa.com - Berikut kumpulan berita dan informasi terkait ekonomi dan investasi yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi, Selasa, 20 Oktober 2020.
IPO Ant
Perusahaan teknologi keuangan China Ant Group Co Ltd akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) secara bersamaan di dua bursa, yaitu Hong Kong dan Shanghai.
Didirikan oleh Jack Ma pada 2014, perusahaan afiliasi dari Alibaba ini akan mencari dana senilai US$35 miliar (sekitar Rp514 triliun) dari dua bursa. Jika ini terjadi, maka bisa melampaui rekor IPO Saudi Aramco senilai US$29,4 miliar pada Desember lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Ant Group meminta persetujuan pencatatan dari bursa saham Hong Kong pada Senin (19/10/2020), kata seorang sumber Reuters yang menolak disebut namanya. Sementara publikasi Refinitiv IFR melaporkan Ant Group mendapatkan persetujuan dari China Securities Regulatory Commission (CSRC).
Ant berencana memulai periode singkat pra pemasaran pekan ini sebelum masa pesanan pekan depan. Saham Ant kemungkinan akan diperdagangkan setelah pemilihan Presiden Amerika Serikat.
Pajak Mobil 0 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan memberikan pembebasan pajak bagi pembelian mobil baru. Setidaknya untuk saat ini tidak ada rencana dan pembahasan mengenai hal tersebut.
"Kita tidak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0 persen seperti yang disampaikan oleh industri dan Kementerian Perindustrian," ujar Sri Mulyani melalui video conference, Senin (19/10/2020).
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif berupa pembebasan pajak untuk pembelian mobil baru. Rencana tersebut pun langsung disampaikan kepada Kemenkeu.
Namun, Sri Mulyani menekankan, tidak akan memberikan insentif tersebut dalam waktu dekat atau pun tahun berikutnya. Sebaliknya, pemerintah akan mencari langkah lain untuk bisa tetap membantu sektor industri.
Apalagi, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menilai sudah banyak insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada semua sektor, termasuk industri yang sangat tertekan akibat pandemi Covid-19.
Persiapan Pabrik Tesla Indonesia
Kabar mengejutkan soal rencana masuknya Tesla ke Indonesia melalui pembangunan pabrik baterai disambut pengelola kawasan industri. Menperin Agus Gumiwang mengungkapkan pemerintah akan mendorong Tesla masuk ke kawasan industri Batang, Jawa Tengah
Direktur Operasional PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Ahmad Fauzie Nur mengungkapkan terus memantau perkembangan investor yang bakal masuk ke Indonesia. Salah satu yang paling mendapat perhatian saat ini adalah rencana masuknya pemain besar mobil listrik dunia, Tesla besutan Elon Musk sedang menjajaki pembangunan pabrik baterai di Indonesia.
Demi menyambutnya, persiapan terus dilakukan oleh pihak konsorsium PT KIW bersama PT PP (Persero), PTPN IX dan Perusda Batang mengembangkan dan mengelola Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. "KIT Batang siap menerima," ujar Fauzie kepada CNBC Indonesia, Senin (19/10).
Ia menyebut konsorsium KIT Batang menyambut sangat positif kabar tersebut. Apalagi, ada rencana 153 perusahaan sudah mengantre untuk bisa membangun usahanya di Indonesia.
"Untuk itu, pembangunan KIT Batang sedang kita kebut. Penyiapan lahan dan dukungan pembangunan infrastruktur secara paralel juga dilakukan. KIT Batang optimis, dengan akselerasi yang dilakukan saat ini, akan semakin menarik minat investor di KIT Batang," sebut Fauzie.
Penyiapan lahan pada fase pertama seluas 450 Ha diharapkan siap pada Triwulan I-2021. Tidak berhenti pada fase pertama, penyiapan lahan juga berlanjut untuk fase berikutnya pada klaster 1 (satu) seluas 3.100 Ha. Target total luas KIT Batang adalah sekitar 4.300 Ha secara keseluruhan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang membenarkan soal rencana Tesla tersebut, ia bilang nantinya Tesla diarahkan membangun pabrik di Batang. Saat ini proses diskusi antara Tesla dan pemerintah masih berlangsung.
e-IPO
Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan akan mulai mencanangkan sistem electronic initial public offering (e-IPO) mulai Januari 2021 mendatang.
Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Otoritas Jasa Keuangan M. Maulana menyebutkan sistem elektronik memungkinkan tahapan IPO mulai dari peminatan, pemesanan, dan prospektus bisa diakses oleh semua pihak melalui sistem yang tersedia.
“Sistem ini untuk mengantisipasi agar investor itu tidak hanya terkonsentrasi di sekitar Jabodetabek saja. Diharapkan dengan sistem ini, Investor dari seluruh wilayah Indonesia akan bisa melakukan pemesanan saham IPO,” ungkapnya dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020 di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Dengan sistem ini diharapkan porsi saham kepemilikan publik akan semakin meningkat. Disebutkannya, porsi kepemilikan saham publik bisa mencapai 30 persen sesuai dengan skala perusahaan.
Hal ini dimaksudkan agar saham-saham perusahaan tidak terkonsentrasi kepada satu pihak saja sehingga mengurangi spekulasi harga saham oleh pihak tertentu
Instrumen Hedging
PT Bursa Efek Indonesia siap menjawab kritikan investor asing terkait minimnya instrumen lindung nilai atau hedging di pasar modal Indonesia.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan instrumen hedging di pasar modal dalam negeri memang masih minim. Tugas ke depan yang dimiliki menurutnya yakni menciptakan instrumen hedging.
“Dalam waktu dekat, tugas kita kedepannya menciptakan instrumen hedging, misalnya interest rate future, currency swap yang wajar transparan dan efisien. Tugas Bursa menyiapkan infrastrukturnya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan keluhan yang disampaikan oleh investor asing. Menurutnya, kebanyakan kritik disampaikan terkait instrumen hedging yang belum lengkap.
Wimboh mengatakan instrumen hedging saat ini belum lengkap baik mulai dari nilai tukar maupun risiko suku bunga serta hedging default yang belum begitu banyak. Hal ini menyebabkan investor asing langsung melakukan aksi jual saat pasar diterpa sentimen negatif.
Insentif Sektor Farmasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan memberikan potongan pajak bagi industri farmasi. Ini berkaitan dengan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) yang dilakukan industri farmasi.
Hal ini sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 153 Tahun 2020 tentang Pemberian Pengurangan Penghasilan Bruto atas Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tertentu di Indonesia. Dalam aturan ini, pengurangan penghasilan bruto diberikan hingga 300 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri.
"Untuk keseluruhan inovasi research, kita berikan tax deduction. Kalau hari ini fokus untuk penemuan vaksin dan seluruh resources perhatian ditujukan kepada kegiatan itu, tentu mereka eligible untuk dapatkan deduction," ujarnya melalui video conference, Senin (19/10/2020).
Ia pun berharap, stimulus yang diberikan pemerintah ini bisa menjadi motivasi bagi perusahaan industri agar terus mengembangkan penelitian untuk vaksin Covid-19. Dengan demikian, Indonesia nantinya bisa memiliki vaksin Covid-19 yang mumpuni.
Lanjutnya, dalam situasi saat ini negara yang memiliki industri farmasi yang kuat akan menjadi pemimpin di dunia internasional dengan adanya harapan bisa menemukan solusi untuk masalah pandemi ini. Oleh karenanya, industri farmasi Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah.
Uji Vaksin Sinovac
Sebanyak 1.620 relawan uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac China tuntas mendapatkan suntikan pertama.
“Target relawan untuk uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 sudah sesuai rencana awal, Agustus 2020 lalu,” ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (20/10/2020).
Honesti menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya dari tim uji klinis fase 3, relawan yang mendaftar sebanyak 1.800 relawan. Hingga Jumat 16 Oktober 2020, jumlah relawan yang sudah mendapatkan suntikan pertama sebanyak 1.620 dan suntikan kedua 1.074 relawan.
“Sedangkan 671 relawan, sudah dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring”, ucap dia.
Dari sebanyak 671 relawan yang masuk tahap monitoring, 540 di antaranya, sudah menjalani tahap pemeriksaan imunogenisitas. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah kekebalan relawan muncul pasca diberikan dua kali suntikan dari vaksin Covid-19.
Selain itu, Honesti mengungkapkan, untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit ke Sinovac China.
* * *
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.