BI : Ekonomi dan Keuangan Syariah Dukung Pemulihan Ekonomi Dampak Covid-19
Kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dibandingkan PDB nasional
Kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dibandingkan PDB nasional
Bareksa.com - Bank Indonesia menyatakan ekonomi syariah menunjukkan kinerja yang berdaya tahan pada 2019 dengan potensi yang besar untuk terus berkembang ke depan, termasuk dapat turut mendukung upaya menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Pangsa pasar syariah yang besar dan terus bertumbuh di Indonesia adalah modal penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai salah satu motor penggerak perekonomian. Selain itu, ekonomi dan keuangan syariah merupakan sumber pertumbuhan baru yang inklusif, berkelanjutan dan mengedepankan prinsip-prinsip keadilan.
"Pengembangan ekonomi syariah tersebut terus ditempuh melalui peningkatan peran usaha syariah dalam halal value chain, serta pengembangan keuangan sosial syariah sebagai alternatif sumber pembiayaan yang memperkuat keuangan syariah secara umum," demikian intisari dalam Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 yang diluncurkan BI hari ini (20/5) dengan mengusung tema “Bersinergi dan Bertransformasi Menuju Visi”.
Promo Terbaru di Bareksa
Ekonomi syariah, kata BI, sejalan dengan perekonomian Indonesia secara umum, berdaya tahan ditopang oleh permintaan domestik di tengah penurunan ekspor akibat melambatnya perekonomian global pada 2019.
Dilihat dari sektor prioritas dalam halal value chain (HVC), kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dibandingkan PDB nasional dengan pertumbuhan mencapai 5,72 persen. Kinerja ini terutama ditopang oleh sektor makanan halal, yang memiliki kontribusi terbesar pada total sektor prioritas dalam HVC.
Ke depan dalam jangka pendek pada 2020,sejalan dengan perekonomian secara umum, dampak pandemi Covid-19 akan menyebabkan penurunan kinerja sektor perioritas ekonomi syariah.
Dalam jangka menengah, momentum pemulihan perkenomian dari dampak Covid-19 akan dimanfaatkan untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah. Upaya transformasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional, tetap akan difokuskan dengan pendekatan ekosistem.
Strategi pengembangan terintegrasi bahkan terus diperkuat dengan penerbitan Perpres nomor 28 tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Sejalan dengan rencana pembangunan pemerintah, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan mencakup :
(i) pengembangan industri produk halal
(ii) pengembangan industri keuangan syariah
(iii) pengembangan dana sosial syariah
(iv) pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.
BI mengatakan laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2019, merupakan edisi perdana, dan telah merangkum dengan lengkap perkembangan terkini dan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia dalam bersinergi bersama pemerintah dan otoritas terkait.
"Laporan ini akan diterbitkan secara tahunan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi evaluasi dan perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional, khususnya dalam mencapai visi Indonesia Maju dan menjadi Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Terkemuka di Dunia," ungkap BI.
(*)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.