CEO Bahana TCW, Edward P. Lubis : Dua Jenis Reksadana Ini Masih Tren Positif
Investor mengamankan investasi terlebih dulu dan mengharapkan steady income sambil menunggu keadaan pulih
Investor mengamankan investasi terlebih dulu dan mengharapkan steady income sambil menunggu keadaan pulih
Bareksa.com - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) tercatat menempati posisi ketiga sebagai manajer investasi (MI) dengan Dana kelolaan (asset under management/AUM) terbesar di industri reksadana pada April 2020.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2020 mencatat, dana kelolaan Bahana TCW pada April 2020 sebesar Rp38,34 triliun. Bahana TCW tercatat menguasai market share industri reksadana nasional 8 persen. Sementara di industri reksadana syariah, Bahana tercatat menguasai pangsa pasar 9 persen.
Dana kelolaan yang dimiliki Bahana TCW pada industri reksadana syariah Rp5,12 triliun. AUM pada April 2020 tersebut, tercatat melonjak 450 persen secara tahunan/year on year (YoY) dan 109 persen secara year to date (YtD).
Promo Terbaru di Bareksa
"Pelaksanaan WFH (work from home) selama 2 bulan berjalan baik. Kinerja bisnis kita memang mengalami penurunan karena kekhawatiran investor akan dampak pandemi sehingga terjadi penurunan harga-harga aset finansial di pasar dan adanya redemption," kata Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Edward Parlindungan Lubis kepada Bareksa.
Meski begitu, Edward mengatakan kinerja reksadana masih terlihat positif. "Jenis reksadana yang masih terlihat positif inflow adalah reksadana terproteksi dan pasar uang karena investor mengamankan investasi terlebih dulu dan mengharapkan steady income sambil menunggu keadaan pulih," jelas Edward.
Ia melanjutkan, Bahana Dana Likuid dan Bahana Likuid USD merupakan contoh dua produk reksadana yang diterbitkan Bahana TCW yang dalam sebulan terakhir, paling banyak diminati investor.
Bahana Dana Likuid
Salah satu produk reksadana pasar uang Bahana TCW ini diluncurkan pada 16 April 2004 dengan Standard Chartered Bank sebagai bank kustodian. Bahana TCW hanya menetapkan Rp100 ribu untuk minimum awal pembelian maupun minimum penjualan kembali.
Sumber : Bareksa
Tujuan investasi Bahana Dana Likuid yakni untuk mempertahankan nilai investasi awal dan menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil dan optimal melalui investasi pada instrumen pasar uang dan efek yang bersifat utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Terkait itu, kebijakan investasi yang diterapkan 100 persen dalam instrumen pasar uang dan surat utang termasuk Surat Utang Negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, sertifikat deposito, transaksi REPO dan utang lainnya.
Bahana Likuid USD
Reksadana pasar uang dalam mata uang dolar AS ini diterbitkan pada 27 Agustus 2014 dengan bank kustodian yang ditunjuk Citibank N.A.
Sumber : Bareksa
Reksadana ialah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana pasar uang (money market fund) sendiri adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.