Bareksa.com – Mencermati pertumbuhan permintaan investor terhadap saham-saham emiten berbasis Cina serta besarnya peluang investasi di pasar Cina, BNP Paribas Asset Management merilis Reksadana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD bagi investor di Indonesia.
Mengacu keterangan BNP Paribas AM yang dikutip Bareksa, Jumat, 17 Januari 2020, peluncuran reksadana BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD menjadikan perseroan sebagai manajer investasi pertama di Indonesia yang menawarkan akses penuh ke pasar dengan perekonomian terbesar di dunia.
“Sekaligus mengintegrasikan prinsip sustainable responsible investment (SRI) dalam proses investasinya,” tulis Direktur BNP Paribas AM Maya Kamdani.
Menurut Maya, pihaknya melihat peluang investasi di pasar Cina masih sangat besar seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh sektor teknologi inovasi, peningkatan konsumsi, dan konsolidasi industri.
Hal ini terlihat dari meningkatnya inklusi saham-saham emiten Cina di indeks globlal seperti MSCI, serta pergerakan ekonomi Cina yang terus mendorong saham-saham emiten Cina untuk menjadi semakin dikenal dan diminati di dunia.
Namun, investasi di pasar Cina juga memerlukan keahlian khusus dan pengetahuan yang kuat akan pasar Cina itu sendiri.
“Dalam pengelolaan BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD, perseroan mendapatkan dukungan dari tim globalnya yang telah banyak menerima penghargaan untuk keahlian di pasar Cina,” tambah Maya.
Selain itu, BNP Paribas AM percaya dengan pengetahuan dan keahlian akan pasar Cina, reksadana dapat memberikan potensi imbal hasil jangka panjang dan diversifikasi yang menarik bagi investor.
BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD, lanjut Maya, dikelola dengan mengintegrasikan prinsip syariah dengan SRI khususnya prinsip enviromental, social dan governance dalam proses investasinya. Dalam pengelolaannya, reksadana ini mengutamakan investasi pada emiten yang dianggap memiliki tanggung jawab yang baik terhadap lingkungan dan dampak sosial seperti perubahan iklim dan sumber daya manusia, serta mengimplementasikan standar tata kelola perusahaan yang baik.
“Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko reksadana berinvestasi pada perusahaan yang berpotensi terlibat dalam kontroversi praktik tata kelola perusahaan yang buruk,” imbuh Maya.
Dengan menggabungkan prinsip syariah dan ESG dalam pemilihan saham, BNP Paribas AM percaya akan memberikan nilai tambah serta kinerja jangka panjang yang berkelanjutan bagi investor. BNP Paribas juga mempertegas komitmennya dalam memperkenalkan tema SRI di Indonesia.
“BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD adalah reksadana saham syariah kedua yang berbasis efek luar negeri dan merupakan reksadana ketiga dengan tema SRI yang diluncurkan BNP Paribas AM,” tambah Maya.
Di Indonesia, BNP Paribas AM telah memulai peluncuran BNP Paribas Cakra Syariah USD pada 2016, serta reksadana indeks BNP Paribas SRI-KEHATI pada 2018. Selain itu, BNP Paribas juga berusaha mengenalkan tema ini kepada investor di Indonesia sejalan dengan inisiatif global sustainability strategy yang ditetapkan grup BNP Paribas, sebagai salah satu pelopor investasi berkelanjutan di industri pasar modal dunia.
BNP Paribas AM juga terus berkomitmen untuk berinovasi dan menyediakan solusi investasi guna memenuhi kebutuhan investor di tengah era perubahan ini, dan BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD merupakan salah satu solusi investasi yang inovatif yang ditawarkan perseroan bagi investor di Indonesia.
Untuk diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.