Bareksa.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan kupon Obligasi Negara Ritel Seri ORI016 sebesar 6,8 persen per tahun. Keuntungan yang dibayarkan pada investor ini bisa dibilang menarik bila dibandingkan dengan acuannya.
"Menindaklanjuti penetapan tingkat kupon Obligasi Negara Ritel seri ORI016 oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan, kami informasikan kepada Bapak/Ibu bahwa kupon ORI016 sebesar 6,80 persen per tahun dan berlaku tetap sampai dengan jatuh tempo," tulis dalam pesan singkat Kementerian Keuangan kepada mitra distribusi 30 September 2019.
ORI adalah instrumen surat utang yang 100 persen dijamin oleh negara dan masuk dalam Surat Berharga Negara (SBN). ORI memiliki jangka waktu tiga tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo 15 Oktober 2022 dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).
Perbandingan Kupon ORI016 dengan Deposito
Dengan kupon 6,8 persen, apakah ORI016 lebih menarik dibandingkan dengan deposito? Untuk perbandingan, melansir data Kontan per 2 Oktober 2019, suku bunga deposito tertinggi dengan tenor satu tahun datang dari Bank Bukopin dengan bunga 6,3 persen.
Secara gross, dapat dilihat bahwa ORI016 menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Begitu pun pajak yang dipotong atas kupon ORI016 lebih rendah yakni 15 persen, dibandingkan dengan pajak atas deposito yakni 20 persen.
Alhasil imbal hasil bersih yang diterima untuk ORI016 yakni 5,78 persen, sedangkan untuk deposito 5,04 persen.
Sebagai contoh, jika seseorang menempatkan dana Rp10 juta untuk kedua produk tersebut, maka perbandingannya sebagai berikut.
Sumber: diolah Bareksa
Dari perhitungan tersebut bisa kita simpulkan bahwa ORI016 lebih menarik karena keuntungan bersih lebih tinggi dibandingkan deposito. Selain itu, baik pokok maupun kuponnya dijamin pemerintah 100 persen.
Karakteristik ORI016
Selain memiliki keuntungan bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, ORI016 juga memiliki beberapa karakteristik lain yaitu:
1. Dapat diperdagangkan, tanpa warkat
ORI bersifat tradable alias bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Bila investor membeli ORI, investor bisa menjualnya setelah kupon pertama diberikan.
ORI ditetapkan tanpa warkat (scriptless). Bukti kepemilikan investor adalah berupa Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yang didapatkan ketika melakukan pembelian di pasar perdana. Di pasar sekunder, kepemilikan akan tampil dalam portofolio masing-masing investor.
2. Kupon tetap (fixed rate)
Besaran kupon (imbal hasil) ORI adalah tetap berdasarkan tingkat suku bunga acuan yang berlaku pada saat itu. Kupon tidak akan disesuaikan bila suku bunga acuan naik atau turun selama jangka waktu ORI berlaku. Jadi, kita bisa mengetahui keuntungan pasti hingga jatuh tempo nanti.
3. Minimal pembelian terjangkau
ORI016 bisa dibeli dengan modal Rp1 juta, kelipatan Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar per investor. Nilai pembelian ini lebih kecil dibandingkan seri-seri terdahulu dengan minimal dana Rp5 juta.
4. Potensi naik/turun harga
Karena bisa diperjualbelikan di pasar sekunder, ORI memiliki potensi peningkatan dan penurunan harga (capital gain/loss).
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di ORI016? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
(KA01/hm)