Bareksa.com – Pelan tapi pasti, dana kelolaan industri reksadana terus bertumbuh. Hingga semester pertama tahun 2019, total dana kelolaan alias asset under management (AUM) mencapai lebih dari Rp512,9 triliun atau naik 1,1 persen dari posisi akhir 2018 Rp507,3 triliun.
Dari jumlah itu, jumlah unit reksadana naik 2,09 persen menjadi 26,6 juta yang terdiri dari 2.088 produk reksadana.
Mengutip Mutual Fund Industry; Data Market – Monthly Report Juni 2019, reksadana jenis saham masih mendominasi dana kelolaan atau mencapai Rp158,5 triliun. Sayangnya, AUM reksadana saham turun 3,78 persen dari posisi akhir 2018 Rp164,7 triliun.
Sementara, reksadana pasar uang menjadi jenis yang tumbuh paling tinggi dengan lonjakan 26,32 persen dari Rp45,6 triliun menjadi Rp57,6 triliun.
Senada, AUM reksadana jenis pendapatan tetap juga naik 5,18 persen dari Rp107,8 triliun menjadi Rp113,4 triliun.
Sumber: Bareksa.com
Tidak berbeda, AUM reksadana campuran juga masih mencatat kenaikan. Nilainya menjadi Rp30,5 triliun atau tumbuh 6,38 persen dari posisi akhir tahun 2018 yang sebesar Rp28,7 triliun.
Di sisi lain, reksadana terproteksi mengalami penurunan 6,72 persen dari Rp143,3 triliun menjadi Rp133,6 triliun.
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.