Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 18 Juni 2019 :
PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mendaftarkan penawaran terbatas untuk sukuk mudharabah melalui penitipan kolektif di Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) pada Senin (17/6).
Berdasarkan keterangan KSEI, instrumen ini dinamai Sukuk Mudharabah III PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Tahun 2019 Tahap I. Sukuk ini memiliki jumlah pokok penerbitan sebesar Rp300 miliar dengan tawaran bagi hasil secara floating.
Waktu pelaksanaan distribusi secara elektronik untuk sukuk tersebut berlangsung pada Selasa (18/6) besok. Pembayaran bagi hasil pertama akan dilaksanakan pada 18 September 2019, sedangkan pembayaran selanjutnya dilakukan tiap tiga bulan sekali. Sukuk ini bertenor 5 tahun dan akan memasuki waktu jatuh tempo pada 18 Juni 2024 mendatang.
Dalam menerbitkan instrumen ini, PT Permodalan Nasional Madani menggaet PT Bank Syariah Mandiri sebagai agen pemantau.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan target dana Rp3 triliun. Untuk tahap pertama, PSAB akan menerbitkan obligasi dengan nilai Rp500 miliar.
Obligasi berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap I Tahun 2019 dengan nilai nominal Rp500 miliar diterbitkan tanpa warkat akan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Adapun tenornya 3 tahun sejak tanggal emisi.
Sementara itu tingkat bunganya sebesar 10-11 persen per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Direktur PSAB William Surnata menjelaskan, dana obligasi Rp 500 miliar pertama akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung operasional PSAB. "Sisanya akan digunakan untuk pendanaan ulang utang pinjaman yang akan jatuh tempo pada akhir tahun," kata William, Senin (17/6).
William menambahkan, PSAB akan mengambil langkah konservatif untuk membayar utang jatuh tempo.
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
Emiten produsen baja PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana melakukan spin-off atau pemisahan anak perusahaan. Strategi itu dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi utang Krakatau Steel kepada sejumlah kreditor.
Direktur Utama Krakau Steel, Silmy Karim mengatakan, saat ini kajian mengenai spin-off anak usahanya tengah dilakukan. Tujuan spin-off tersebut kata Silmy agar anak usaha Krakatau Steel lebih efisien dan lebih meningkatkan produktivitas. Ditargetkan, spin-off akan dieksekusi dalam 2 bulan ke depan.
Silmy merinci, setidaknya ada tiga lini bisnis anak perusahaan yang siap untuk spin-off, yaitu di bisnis iron still making, long product, hot strip mill dan rolling mill.
Kami akan melakukan spin-off atas pabrik pabrik yang saat ini masih nempel di induk," kata Silmy Karim, saat ditemui di Gedung Karakatau Steel, Jakarta, Senin (17/6/2019)
Secara sederhana, spin-off perusahaan diartikan sebagai salah satu strategi usaha dilakukan dalam rangka restrukturisasi dengan tujuan meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
Setelah dilakukan spin-off, di mana unit usaha itu telah menjadi perusahaan baru memiliki kebebasan untuk menentukan langkah dan mengeksekusi strateginya sendiri, sehingga peluang untuk bertumbuh dan berkembang lebih besar.
PT MNC Vision Networks
PT MNC Vision Networks anak perusahaan dari PT Global Mediacom Tbk (BMTR) akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham pada 8 Juli 2019 mendatang.
Direktur Utama PT MNC Vision Networks Ade Tjandra mengatakan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 3,522 miliar lembar saham setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, harga untuk penawaran umum perdana ini berkisar antara Rp231 hingga Rp243 per saham, dengan target perolehan dana berkisar antara Rp814 miliar hingga Rp856 miliar.
Penawaran umum ini merupakan langkah strategis perseroan dalam rangka memperkuat struktur permodalan di mana dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk modal kerja.
“Hasil dari penawaran ini juga akan dilakukan untuk pengembangan jaringan fixed broadband/IPTV serta pengembangan layanan konten digital diantaranya melalui produksi konten original yang menarik,” katanya saat paparan publik Senin (17/6/2019).
(AM)