Bareksa.com – Meski punya pangsa pasar kecil dalam industri, reksadana syariah di Indonesia tumbuh tinggi lebih dari tiga kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana syariah telah mencapai Rp35,38 triliun atau naik 221,05 persen dari posisi tahun 2015 Rp11,02 triliun.
Jumlah produk reksadana syariah tentu saja bertumbuh tinggi juga. Pada tahun 2015, produk reksadana syariah hanya mencapai 93 dan telah menjadi 224 produk di tahun ini. Artinya, pertumbuhan jumlah produk reksadana syariah mencapai 140,86 persen dalam 5 tahun.
Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Touriq menjelaskan, potensi pertumbuhan reksadana syariah cukup luas. Sebagai contoh, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 100 penduduk Indonesia, 65 persen sampai 70 persen merupakan usia produktif. “Ini produktif menghasilkan dan membelanjakan uang,” tutur Touriq di sela peluncuran reksadana syariah Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra hasil kerjasama Bareksa dan Tokopedia yang dikelola Mandiri Manajemen Investasi di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.
Grafik Perkembangan Reksadana Syariah
Sumber: OJK, diolah Bareksa.com
Dari jumlah penduduk produktif itu, Touriq menganalogikan 80 persennya merupakan penduduk muslim. Lalu ambil lagi 50 persen yang paham reksadana syariah, maka itulah potensi perkembangan reksadana syariah. “Luas sekali potensi pangsa pasarnya,” ucap Touriq.
Touriq pun mengungkapkan lima arah perkembangan reksadana syariah. Mulai dari ciptakan supply dan demand, penguatan koordinasi dan sinergi, riset literasi, edukasi dan yang terpenting adalah campaign. Menurut Touriq, sebagus apapun produk reksadana syariah dengan SDM yang baik tapi akan percuma jika tidak diketahui orang.
Di sisi lain, Touriq cukup memahami bagaimana pangsa pasar reksadana syariah masih kecil. Hal ini terutama tingkat literasi dan inklusi produk pasar modal masih rendah.
“Masih harus ditingkatkan (literasi dan inklusi). Ketika bicara syariah maka ada komponen lain,” terang Touriq. Touriq mengungkapkan, hasil survei menunjukkan literasi terhadap produk pasar modal syariah masih kecil, angkanya baru mencapai 0,02 persen. Artinya, dari 1.000 orang, yang tahu syariah hanya 2 orang.
Touriq lantas menegaskan pentingnya edukasi secara masif. Apalagi, kini telah banyak platform penjual reksadana sehingga bisa menampilkan informasi edukasi yang bisa diakses semua kalangan. “Ketika di gadget disediakan fitur edukasi, maka sangat membantu minat masyarakat,” imbuh dia.
Sebagai informasi, bagi Anda yang ingin merasakan investasi pada reksadana syariah, kini sudah tersedia Reksa Dana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra bisa dibeli di Tokopedia dengan modal sangat terjangkau, hanya Rp10.000. Pembayaran untuk transaksi reksadana juga kini sangat mudah karena tersedia berbagai pilihan, mulai dari transfer bank, hingga menggunakan OVO Cash.
Keunggulan Tokopedia Reksa Dana adalah likuiditas, yang memungkinkan pencairan instan pada hari yang sama di waktu transaksi, atau disebut dengan T+0. Inovasi pertama di Indonesia ini juga berlaku untuk transaksi Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra.
Pengguna Tokopedia yang ingin membeli produk reksadana ini bisa dengan mudah membuka akun di Tokopedia Reksa Dana. Syaratnya, hanya melengkapi data melalui situs atau aplikasi Tokopedia untuk membuka akun di Bareksa. (hm)