Indeks Reksadana Saham Syariah Turun, Namun 3 Reksadana Ini Tetap Melesat

Bareksa • 30 Apr 2019

an image
Ilustrasi wanita Muslim berhijab sedang menghitung keuntungan investasi reksadana syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia

Tiga reksadana itu ialah Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS, TRIM Syariah Saham dan Simas Syariah Unggulan

Bareksa.com – Performa reksadana saham syariah memasuki akhir April 2019 ini memang belum membaik. Hal itu terlihat dari pergerakkan indeks reksadana saham syariah yang masih turun dari level 2.143,85 per akhir 2018 menjadi 2.094,58.

Meski begitu, pergerakkan indeks tak berarti sama dengan setiap produk reksadana saham syariah yang beredar. Sebab masih ada beberapa produk reksadana saham syariah yang justru tumbuh jauh melampaui indeks reksadana saham syariah yang jadi benchmarknya.

Dari daftar yang ada, tiga besar reksadana syariah yang saat ini tumbuh tinggi antara lain Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS, TRIM Syariah Saham, dan Simas Syariah Unggulan. Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS tumbuh tertinggi atau memberi return 12,76 persen, disusul TRIM Syariah Saham 7,02 persen dan Simas Syariah Unggulan 6,58 persen secara year to date hingga 29 April 2019.

Mari kita kupas satu per satu bagaimana ketiga reksadana saham syariah itu bisa tumbuh dan memberi return tinggi kepada para investornya.

1. Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS


Sumber : Bareksa

Reksadana racikan Manulife Asset Management ini telah meluncur sejak 15 Februari 2016. Reksadana saham syariah berbasis dolar AS dan biasa dikenal dengan nama MANSYAF ini telah memiliki dana kelolaan mencapai US$439,03 juta.

MANSYAF punya tujuan investasi untuk memberikan pertumbuhan investasi jangka panjang dengan berinvestasi pada Efek bersifat ekuitas yang sesuai dengan Prinsip Syariah, yang dijual melalui Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek di wilayah Asia Pasifik.

MANSYAF punya kebijakan investasi 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek syariah bersifat ekuitas dan minimum 0 persen serta maksimum 20 persen pada efek syariah berpendapatan tetap dan/atau sukuk dan/atau instrumen pasar uang syariah.

Adapun top 5 portofolio investasi MANSYAF per Maret 2019 antara lain saham Alibaba Group Holding-SP ADR, BHP Group Ltd, Coway CO Ltd, Samsung Electronis CO Ltd, dan Taiwan Semicondustro Manufac.

2. TRIM Syariah Saham


Sumber : Bareksa

Reksadana racikan Trimegah Asset Management tak mau kalah. Hadir sejak 27 Desember 2006, reksadana ini telah mengelola dana Rp434,46 miliar dengan return tertinggi dalam 10 tahun 193 persen.

TRIM Syariah Saham bertujuan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek syariah yang tercantum dalam daftar efek syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau pihak lain yang diakui oleh BAPEPAM dan LK.

Produk ini punya kebijakan investasi minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas, minimum 5 persen dan maksimum 20 persen pada efek bersifat utang serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang.

Hingga Maret 2019, top 5 portofolio investasi TRIM Syariah Saham antara lain saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

3. Simas Syariah Unggulan

Pada posisi ke tiga, ada Simas Syariah Unggulan yang merupakan produk racikan Sinarmas Asset Management. Produk ini sudah hadir sejak 8 Agustus 2014 dengan dana kelolaan Rp139,44 miliar.

Simas Syariah Unggulan bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan tingkat fleksibilitas investasi yang cukup tinggi serta mengurangi risiko dengan berbagai jenis portofolio efek yang terdiri dari efek ekuitas dan efek bersifat utang serta instrumen pasar uang sesuai prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kebijakan investasi Simas Syariah Unggulan adalah 80 persen sampai 98 persen dalam efek ekuitas, serta 2 persen sampai 20 persen dalam instrumen pasar uang, efek utang, dan EBA.

Hingga Maret 2019, Simas Syariah Unggulan punya top 5 portofolio di antaranya saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).


Sumber : Bareksa

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.