Bareksa.com – PT Danareksa Investment Management membangun optimisme para investornya dengan menggelar seminar bertajuk “Economic & Investment After 2019 Election: What’s Next?”. Melalui acara ini, Danareksa IM ingin menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh berkelanjutan apabila pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Danareksa IM Marsangap P. Tamba, Rabu, 24 April 2019. Tamba menuturkan, saat ini sebagian investor memilih wait and see untuk memulai berinvestasi karena menunggu hasil Pilpres 2019.
“Karena itu, tujuan kami mengadakan kegiatan ini tentu saja untuk memberikan informasi kepada para investor bagaimana kondisi perekonomian saat ini dan bagaimana pengaruhnya pada iklim usaha dan investasi,” tutur Tamba.
Pada acara ini, Danareksa IM mengundang 200 nasabahnya yang sebagian besar terdiri dari institusi keuangan. Selain itu hadir juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani.
Tamba menambahkan dirinya mengapresiasi pelaksanaan Pemilu yang berjalan aman dan damai. Namun demikian, dia menilai reaksi pasar keuangan dan investasi pascapemilu masih lesu terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional.
“Hasil hitung cepat belum mencerminkan excitement terhadap prospek ekonomi Indonesia,” imbuh Tamba.
Lalu, Pascapemilu, whats next? Tamba menegaskan, tentu ini menjadi tantangan Indonesia ke depan.
“Kami berharap acara ini dapat jadi referensi ke depan yang relevan sehingga bisa mengambil strategi untuk keputusan investasi. Kami juga akan terus meningkatkan kualitas produk,” ucap Tamba.
Untuk itu, Tamba berpendapat, pemerintah punya tantangan untuk menciptakan iklim keuangan dan investasi yang kondusif di tengah tingginya tensi politik di dalam negeri.
Apalagi kondisi perekonomian global sedang mengalami ketidakpastian yang berasal dari dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Brexit atau British Exit, hingga proyeksi ekonomi dunia yang mengalami perlemahan.
“Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah kompetensi sumber daya manusia yang tinggi, budaya berinovasi dan sektor kewirausahaan yang berkembang,” kata dia.
Tamba menyatakan pemerintah harus memiliki program yang mendukung peningkatan sumber daya manusia agar budaya tersebut dapat tercapai. Selain itu, inovasi dan penguasaan teknologi akan menjadi faktor penting untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Di sisi lain, saat ini Indonesia sudah menjadi salah satu negara yang memiliki perusahaan rintisan terbanyak di dunia.
“Indonesia juga sudah memiliki beberapa unicorn. Perkembangan ini harus dijaga dan didukung oleh stabilitas perekonomian dan situasi politik yang kondusif agar Indonesia bisa mencapai cita-citanya menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia,” terang Tamba.
AUM Danareksa
PT Danareksa Investment Management (Persero) didirikan pada 28 Desember 1976 di Jakarta. Perusahaan melakukan kegiatan di bidang pasar modal dan pasar uang yang meliputi kegiatan sebagai perusahaan pembiayaan dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pasar modal, seperti perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, pengelolaan investasi, reksadana, serta melakukan kegiatan lain yang biasa dilakukan oleh perseroan amanat (trust fund) seperti pengeluaran surat-surat berharga yang dikaitkan dengan portofolio dari beberapa perusahaan.
Hingga Maret 2019, Danareksa Investment mencatat dana kelolaan Rp19,13 triliun dan mengelola 97 produk reksadana.
Sumber : Bareksa
Produk reksadana Danareksa Investment yang mencetak dana kelolaan terbesar per Maret 2019 adalah reksadana saham Danareksa Mawar Ekuitas Plus. Produk yang diluncurkan sejak 14 April 2015 itu memiliki dana kelolaan Rp1,7 triliun per Maret 2019.
(AM)