Bareksa.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) atas nama Menteri Keuangan telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR006. SBR006 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel ke-4 yang diterbitkan di tahun 2019.
Total volume pemesanan pembelian SBR006 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp2.259.225.000.000,00 (dua triliun dua ratus lima puluh sembilan miliar dua ratus dua puluh lima juta rupiah). Dana hasil penjualan SBR006 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2019, antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kupon SBR006
Sebelumnya, Kementerian Keuangan menetapkan tingkat kupon minimal SBR006 sebesar 7,95 persen per tahun. SBR seri terbaru ini adalah instrumen investasi aman yang dijamin pemerintah khusus untuk masyarakat ritel yang bisa dibeli secara online.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyatakan, nilai kupon minimal 7,95 persen tersebut yakni berasal dari suku bunga acuan Bank Indonesia, BI 7 Day Reverse Repo Rate 6 persen ditambah spread tetap 1,95 persen.
Pegawai Swasta Mendominasi
Hasil penjualan SBR006 melalui penjualan online atau daring sudah keluar yakni senilai Rp2,26 triliun. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, mengungkapkan, dari total jumlah investor SBR006 sebanyak 9.520 investor. Mayoritas investor adalah generasi milenial.
Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor SBR006 terbesar adalah Pegawai Swasta yang mencapai 36,52 persen, selanjutnya kelompok Wiraswasta dan PNS/TNI/Polri masing-masing sebesar 17,83 persen dan 11,13 persen.
Tabel Pemesanan SBR006 (Berdasarkan Profesi)
Sumber : Kementerian Keuangan
Adapun berdasarkan volume atau nilai pemesanan, kelompok profesi Wiraswasta adalah yang terbesar, yakni mencapai 36,75 persen, disusul oleh Pegawai Swasta dan Ibu Rumah Tangga masing-masing sebesar 26,77 persen dan 14,50 persen.
Sekedar tambahan informasi, jumlah investor ritel terbesar adalah yang melakukan pemesanan pada rentang Rp1 juta s.d. Rp100 juta, yang mencapai 67,02 persen. Meski begitu, rata-rata volume pemesanan per investor mencapai Rp237,31 juta. Artinya, sebanyak 32,95 persen bertransaksi di atas Rp100 juta sehingga membuat rata-rata volume pemesanan naik menjadi Rp237,31 juta.
SBR006 sendiri ditawarkan pada 1-16 April 2019 dengan minimum pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Fasilitas early redemption bisa dinikmati investor pada 27 April sampai 4 Mei 2020. Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulannya dan periode jatuh tempo akan jatuh pada tanggal 10 April 2021.
SBR006 bisa dipesan secara online melalui 14 mitra distribusi. Salah satunya melalui Bareksa. Kamu tinggal buka website sbn.bareksa.com, masukkan akun Bareksa bagi yang sudah memiliki akun atau registrasi terlebih dahulu dan klik beli SBR006.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBR seri selanjutnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR seri selanjutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBR? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
***
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
(KA02/hm)