Pasar Saham Tertekan Sepekan Lalu, Dua Reksadana di Bareksa Justru Untung

Bareksa • 15 Apr 2019

an image
Ilustrasi investor pria tertawa bahagia senang happy gembira melihat layar komputer laptop yang menampilkan hasil investasi reksadana saham obligasi surat utang negara online sambil mengepalkan tangan menunjukkan kemenangan

Reksadana saham dan campuran memiliki aset saham di dalam portofolionya

Bareksa.com - Mengakhiri pekan kedua April 2019, pasar saham Indonesia mengalami tekanan yang cukup berat. Hal ini tercermin dari anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,05 persen sepanjang pekan lalu.

Kondisi tersebut turut menyeret kinerja reksadana yang memegang saham secara umum, yang terlihat dari penurunan indeks reksadana saham Bareksa sebesar 1,59 persen dalam periode yang sama. Selain itu, indeks reksadana campuran Bareksa juga turun 0,61 persen.

Namun, di tengah kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, dua produk reksadana dari jenis saham dan campuran yang dijual Bareksa berikut ternyata masih mampu membukukan kinerja positif. Bahkan, keduanya mencatat kenaikan di atas 1 persen sepanjang pekan lalu. Berikut ulasannya.

Minna Padi Pasopati Saham

Reksadana yang mencatatkan kinerja terbaik pertama sepanjang pekan lalu ditempati oleh Minna Padi Pasopati Saham dengan kenaikan 1,95 persen.

Grafik Pergerakan NAB/Unit Minna Padi Pasopati Saham

Sumber: Bareksa

Produk yang dikelola oleh PT Minna Padi Aset Manajemen ini hingga Maret 2019, memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,30 triliun.

Adapun tujuan investasi Minna Padi Pasopati Saham adalah mempertahankan nilai modal dan mendapatkan tingkat penghasilan yang terus menerus dalam jangka menengah dan panjang dengan cara melakukan investasi portofolio secara aktif pada Efek Ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi.

Beberapa saham yang masuk dalam portofolionya antara lain:

♦ PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)

♦ PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

♦ PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)

♦ PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)

♦ BPD Jawa Timur (BJTM)

Minna Padi Pasopati Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp250 ribu. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 21 Oktober 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Manulife Dana Tumbuh Berimbang

Reksadana yang mencatatkan kinerja terbaik kedua sepanjang pekan lalu ditempati oleh Manulife Dana Tumbuh Berimbang dengan kenaikan 1,30 persen. Reksadana jenis campuran ini memiliki obligasi dalam portofolionya sehingga bisa menyeimbangkan fluktuasi dari saham.

Grafik Pergerakan NAB/Unit Manulife Dana Tumbuh Berimbang

Sumber: Bareksa

Produk yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini, hingga Maret 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp167,28 miliar.

Adapun tujuan investasi Manulife Dana Tumbuh Berimbang adalah mendapatkan peningkatan modal melalui suatu model alokasi aset yang fleksibel dan berorientasi pertumbuhan aset dengan melakukan investasi pada Efek bersifat ekuitas di Indonesia, Efek bersifat utang baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia maupun yang dikeluarkan oleh badan hukum atau perusahaan yang masuk dalam kategori layak investasi ("Investment grade"), yaitu dengan peringkat minimum BBB, B3 atau yang setara dan juga instrumen pasar uang.

Beberapa aset yang masuk dalam portofolionya antara lain:

♦ Obligasi CHANDRA ASRI PETROCHEMIC 9% 03/01/2025

♦ Obligasi PELABUHAN INDONESIA IV 9.15% 07/04/2025

♦ Obligasi PT BANK PAN INDONESIA 7.6% 02/27/2023

♦ Obligasi PT BANK RAKYAT INDONESIA 6.65% 02/21/2023

♦ Obligasi WASKITA KARYA PT 8.25% 02/23/2023

Manulife Dana Tumbuh Berimbang dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu. Reksadana campuran yang diluncurkan sejak 1 November 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong And Shanghai Banking Corporation.

Perlu diingat, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana saham merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, sehingga nilainya bisa berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi memiliki potensi besar dalam jangka panjang. Adapun reksadana campuran selain memiliki saham, juga memiliki obligasi atau instrumen surat utang di dalam portofolionya.

Kedua jenis reksadana ini merupakan pilihan cocok bagi investor dengan profil risiko tinggi, dan lebih optimal untuk investasi dalam jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.