Apakah Reksadana Bisa Jatuh Tempo?
Ada reksadana yang suka berganti nama dan ada reksadana terproteksi yang sengaja dibubarkan
Ada reksadana yang suka berganti nama dan ada reksadana terproteksi yang sengaja dibubarkan
Bareksa.com – Dalam hal berinvestasi, kita pernah mendengar ada kata jatuh tempo atau kedaluwarsa. Artinya, produk investasi ini memiliki masa berlaku hanya dalam jangka waktu tertentu. Bagaimana dengan reksadana?
Istilah jatuh tempo berlaku untuk investasi dalam obligasi atau surat utang. Bila satu produk obligasi jatuh tempo atau expired, seluruh pokok atau modal investasi harus dikembalikan kepada investor. Nah, hal ini berbeda dengan yang berlaku pada reksadana.
Reksadana merupakan wadah investasi yang bisa diisi dengan berbagai aset keuangan, mulai dari deposito atau pasar uang, saham dan obligasi. Secara umum, reksadana yang bersifat terbuka (open-ended) bisa dibeli kapan saja dan dijual kapan saja. Sehingga, dalam hal ini tidak ada yang namanya kedaluwarsa atau jatuh tempo. Reksadana bersifat terbuka ini bisa dari jenis reksadana saham, pendapatan tetap, campuran dan pasar uang.
Promo Terbaru di Bareksa
Lalu, ada juga ditemukan reksadana yang suka berganti nama. Biasanya, reksadana jenis pendapatan tetap berisikan aset obligasi ini mengganti portofolionya dengan obligasi ke seri yang lebih panjang.
Penggantian nama juga berkaitan dengan upaya manajer investasi untuk mencari keuntungan maksimal, dengan mengambil fasilitas bebas pajak kupon obligasi. Berdasarkan kebijakan otoritas untuk mendorong industri ini, reksadana mendapat fasilitas bebas pajak atas kupon dan capital gain obligasi yang hanya berlaku untuk 5 tahun pertama setelah penerbitannya.
Namun, setelah 5 tahun, fasilitas bebas pajak kupon obligasi akan dihapus dan dikenakan pajak seperti biasanya. Hal itu menyebabkan para Manajer Investasi memindahkan portofolio investasi ke reksadana lanjutannya atau disebut “berganti nama”. Beberapa contoh di antaranya yaitu:
Sumber: Bareksa
Reksadana Terproteksi
Jenis reksadana terproteksi, yang memberikan jaminan atau proteksi atas investasi awal, dikenal memiliki jatuh tempo. Namun, sebetulnya reksadana jenis ini juga tidak memiliki jatuh tempo, melainkan dibubarkan karena instrumen obligasi yang terdapat dalam reksadana tersebut telah jatuh tempo.
Sebagai informasi, reksadana terproteksi merupakan reksa dana dengan strategi investasi pasif. Artinya reksadana tidak secara aktif melakukan transaksi jual beli, tetapi dengan cara buy and hold membeli instrumen tertentu yang umumnya obligasi.
Reksadana terproteksi akan memegang obligasi hingga jatuh tempo. Pada saat obligasi jatuh tempo, serta seluruh hasil pembayaran diberikan kepada pemegang obligasi, maka reksadana tersebut juga akan dibubarkan.
Alasan kenapa ada demikian banyak seri reksa dana terproteksi (terkadang ada seri hingga 30 – 40) lebih kepada alasan pemasaran. Misalnya seri 1 – 10 merupakan reksadana terproteksi yang dibuat hasil kerja sama antara Manajer Investasi dengan Bank A, sementara seri 11- 20 adalah hasil kerja sama dengan Bank B.
Selain itu, pemberian seri juga memudahkan investor, misalnya seri 11 jatuh tempo 1,5 tahun lagi, sementara seri 12 jatuh tempo 3 tahun lagi. Seri tersebut akan terus menerus bertambah nomornya sehingga memberikan kesan baru bagi investor.
Alternatif lain, nomor seri dimulai dari 1 tapi nama reksadana terproteksinya diubah. Kontribusi jenis reksadana ini terhadap total jumlah dana kelolaan Manajer Investasi masih sangat dominan. Akan tetapi dari sisi pendapatan, nilainya relatif kecil karena jenis reksadana ini mengenakan biaya management fee yang jauh lebih kecil dibandingkan jenis reksadana lain.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Untuk mempelajari lebih lanjut soal menabung di reksadana, baca ini : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.