Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan hasil survei konsumen mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2018 yang sebesar 127, lebih tinggi dari 122,7 pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan informasi tertulis yang diterima Bareksa, meningkatnya optimisme konsumen pada Desember 2018 didorong oleh peningkaan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 5,7 poin menjadi 142,1 dan Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) yang meningkat 2,8 poin menjadi 111,9.
Secara triwulanan, rata-rata IKK triwulan IV-2018 sebesar 123, lebih tinggi dibandingkan 122,9 pada triwulan sebelumnya. Secara keseluruhan pada 2018, rata-rata IKK adalah 123,6, lebih tinggi dari rata-rata 122 pada 2017.
Berdasarkan kategori responden, meningkatnya IKK pada Desember 2018 terjadi pada hampir seluruh kelompok pengeluaran konsumen, tertinggi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1-5 juta per bulan. Dari sisi usia, kenaikan IKK terjadi pada seluruh kategori usia dengan kenaikan paling tinggi pada responden berusia di atas 60 tahun.
Pada Desember 2018, persepsi konsumen terhadap ekonomi saat ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Desember 2018 tercatat 111,9, naik dibandingkan 109,1 pada November 2018. Hal ini didorong oleh kenaikan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama dan Indeks Penghasilan masing-masing 5,7 poin dan 5,4 poin.
Persepsi konsumen terhadap perubahan penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu juga membaik pada Desember 2018, tercermin dari meningkatnya Indeks Penghasilan Saat Ini dari 117,9 menjadi 123,3 pada Desember 2018. Indeks Penghasian meningkat pada hampir seluruh kategori pengeluaran, terutama pada tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta.
Di sisi lain, persepsi konsumen terhadap tersedianya lapangan kerja menurun dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang mengalami penurunan pada mayoritas kelompok tingkat pendidikan dan usia responden, dengan penurunan terdalam pada kelompok responden yang berpendidikan S2/S3 dan kelompok usia 31-40 tahun.
Dalam 6 bulan mendatang, konsumen dinilai semakin optimis terhadap kondisi ekonomi, tercermin dari kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen 5,7 poin menjadi 142,1 pada Desember 2018.
Kenaikan IEK didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (8,4 poin), Indeks Ekspektasi Penghasilan (6,7 poin) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (2,1 poin).
Survei Konsumen Bank Indonesia juga memperkirakan harga konsumen pada 3 bulan mendatang akan meningkat, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang 175,2, naik 1,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Perkiraan kenaikan harga tersebut disebabkan kekhawatiran rumah tangga akan adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya BBM non subsidi.
Tekanan kenaikan harga juga akan terjadi pada 6 bulan mendatang dengan Indeks Ekspektasi Harga (IEH) yang meningkat menjadi 176,7, disebabkan oleh tingginya permintaan selama bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri.
Begitu juga dengan tekanan kenaikan harga pada 12 bulan mendatang yang juga diperkirakan meningkat menjadi 176,3. Meningkatnya tekanan kenaikan harga 12 bulan mendatang diperkirakan terjadi di 12 kota, tertinggi terjadi di Medan dan Mataram.
(AM)