Tiga Saham Baru Melonjak 800 Persen Sepanjang 2018, Siapa Underwriternya?

Bareksa • 07 Jan 2019

an image
Direktur Utama PT Pool Advista Finance Tbk Asa Mirzaqi (tengah, Komisaris Freddy Gunawan (kiri), Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Hadi Budiman (kedua kanan), Direktur Raden Ari Priyadi (kedua kanan) dan Direktur Independen Arfianto Wibowo, berbincang usai Paparan Publik tentang rencana IPO. Antara Foto

Berikut rangkuman Bareksa atas 5 saham dengan kenaikan di atas 800 persen sepanjang 2018

Bareksa.com – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2018 tak sebaik tahun lalu. Dibandingkan penutupan 2017, penutupan IHSG tahun 2018 turun 162 poin atau anjlok 2,54 persen.

Meski demikian, beberapa emiten masih menunjukkan kinerja yang cukup baik, bahkan naik cukup signifikan diatas 800 persen.

Menariknya dari 5 saham tersebut, 3 saham merupakan pendatang baru di tahun 2018.

Berikut rangkuman Bareksa atas 5 saham dengan kenaikan di atas 800 persen sepanjang tahun 2018, berikut detailnya :

Sumber : Bareksa.com

1. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI)

Emiten ini bergerak di sektor transportasi. Pada 28 Juni 2018, TCPI memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan IPO sebanyak 1 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp138 per saham.

TCPI dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2018. Dalam satu tahun ini, saham TCPI naik 3.714 persen. Pada perdagangan terakhir 14 November 2018, TCPI berada di posisi Rp8.925 per saham. Sejak tanggal itu, hingga saat ini saham TCPI masih disuspend BEI.

Adapun PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT Jasa Utama Capital Sekuritas menjadi Underwriter ketika saham TCPI listing.

2. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR)

Emiten ini bergerak di bidang perindustrian, perdagangan dan jasa. Kegiatan utama PCAR adalah pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan), industri pengolahan hasil perikanan (cold storage), serta bidang perdagangan lain termasuk impor, ekspor, dan interinsulair.

Pada 21 Desember 2017, PCAR memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan IPO sebanyak 466.666.700 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp150 per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Desember 2017. Dalam satu tahun ini, saham PCAR naik 1.593 persen. Pada perdagangan terakhir 2018, PCAR berada di posisi Rp5.350 per saham.

Adapun PT Artha Sekuritas Indonesia dan PT Lotus Andalan Sekuritas menjadi underwriter ketika saham PCAR listing.

3. PT Super Energy Tbk (SURE)

Emiten ini bergerak di sektor usaha pertambangan, khususnya di bidang Crude Petroleum dan Natural Gas.

Pada 26 September 2018, SURE memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan IPO sebanyak 140 juta lembar dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 155 per saham. SURE mencatatkan saham di BEI pada 5 Oktober 2018.

Sepanjang 2018, emiten ini berada di posisi ketiga dengan kenaikan 1.045 persen. Secara. Pada perdagangan terakhir 2018, SURE berada di posisi Rp 3.000 per saham.

Adapun PT Jasa Utama Capital Sekuritas menjadi Underwriter ketika saham SURE listing di tahun ini.

4. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN)

Emiten ini bergerak di bidang usaha perakitan alat elektronik, developer, kontraktor, perdagangan, pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan angkutan darat. Kegiatan utama Sat Nusapersada bergerak di usaha industri perakitan alat-alat elektronik.

Pada 21 Agustus 2007, PTSN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan IPO sebanyak 531.388.000 dengan nilai nominal Rp150 per saham dengan harga penawaran Rp580 per saham. PTSN mencatatkan saham di BEI pada 8 November 2007.

Sepanjang 2018, emiten ini berada di posisi keempat dengan kenaikan 947 persen. Pada perdagangan terakhir di 2018, PTSN berada di posisi Rp 1.990 per saham.

Adapun PT Trimegah Sekuritas menjadi underwriter ketika saham PTSN listing.

5. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA)

Emiten ini bergerak di sektor keuangan. Pada 8 November 2018, POLA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan IPO sebanyak 800 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 135 per saham.

POLA dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 November 2018. Dalam satu tahun, saham POLA naik 865 persen. Sepanjang 2018, emiten ini berada di posisi kelima dengan kenaikan 865 persen. Pada perdagangan terakhir di 2018, POLA berada di posisi Rp 2.200 per saham.

Adapun PT Artha Sekuritas Indonesia menjadi Underwriter ketika saham POLA listing.

(KA02/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.