Sudah Siapkah Kita untuk Pensiun Muda?
Tidak perlu menunggu tua untuk pensiun asalkan memiliki kebebasan finansial
Tidak perlu menunggu tua untuk pensiun asalkan memiliki kebebasan finansial
Bareksa.com - Pensiun merupakan kondisi yang akan dialami oleh setiap orang yang bekerja. Hal tersebut merupakan kondisi di mana usia kita sudah tidak lagi produktif untuk bekerja secara normal.
Tentunya yang menjadi impian banyak orang adalah untuk bisa pensiun muda dan memeroleh kebebasan finansial (financial freedom) secepatnya. Tetapi apakah kita juga bisa mencapainya?
Coba pikirkan dan jawablah pertanyaan sederhana berikut ini:
Promo Terbaru di Bareksa
“Pada usia berapakah saya ingin pensiun?”
Mungkin angka yang pertama terpikir dalam benak kita adalah 50 hingga 60 tahun. Tetapi nyatanya kita tidak perlu menunggu selama itu lho!
Buktinya, menurut Forbes Magazine sepasang suami istri generasi milenial asal California baru saja pensiun pada usia 30an dengan tabungan sebanyak US$1 juta atau setara dengan Rp14,5 miliar.
Kini pertanyaan berikutnya adalah:
“Apakah saya juga bisa seperti mereka? Apakah saya bisa pensiun muda?
Tentu saja bisa! Tidak ada hal yang mustahil jika kita merencanakannya dengan baik. Namun, perlu digarisbawahi kembali bahwa kita perlu membuat perencanaan keuangan yang baik.
Salah satu penyebab 90 persen orang yang tidak siap menghadapi pensiun adalah karena kurangnya persiapan sejak usia muda. Di sinilah pentingnya sebuah perencanaan pensiun (retirement plan).
Dengan perencanaan pensiun, kita akan memperoleh beberapa keuntungan berikut:
♦ Kita dapat mengetahui estimasi berapa jumlah uang yang kita butuhkan saat pensiun.
♦ Kita dapat mengetahui berapa lama harus berinvestasi untuk menyiapkan dana pensiun tersebut.
♦ Perencanaan dana hari tua akan berperan sebagai peta (penunjuk jalan), untuk memperjelas arah investasi kita. Banyak orang terkena investasi bodong karena mereka tidak tahu arah dan tergiur dengan “janji” serta “iming-iming” keuntungan yang besar dalam waktu singkat.
♦ Sangat memungkinkan kita dapat mempertahankan gaya hidup (lifestyle) kita saat pensiun, sehingga kita bisa menjalani masa pensiun dengan sejahtera. Syaratnya, jangan terlambat melakukan perencanaan dana hari tua.
♦ Kita masih mungkin tetap memiliki sumber pendapatan saat memasuki masa pensiun. Misalnya bunga deposito, uang sewa kontrakan/kos-kosan, pendapatan pasif, dan lain sebagainya.
♦ Kita dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam mempersiapkan dana hari tua, jika kita memiliki perencanaan dana hari tua.
Kabar baiknya, kini sudah banyak tools yang dapat membantu kita membuat perencanaan pensiun, misalnya dengan menggunakan aplikasi rencana hari tua dari Bareksa, yang bisa diakses melalui tautan ini. Dengan demikian masa pensiun bisa dihadapi dengan tenang dan sejahtera. Berikut contohnya.
Sumber: Bareksa
Katakan kita saat ini berusia 25 tahun dan telah memiliki uang tabungan sebesar Rp20 juta. Setiap bulannya, kita setidaknya mampu menyisihkan uang sebesar Rp2,5 juta baik untuk investasi maupun tabungan.
Selain itu, asumsikan untuk memenuhi kebutuhan bulanan, kita mengeluarkan uang Rp4 juta tiap bulannya. Kemudian Anda berencana untuk pensiun saat berusia 45 tahun.
Katakan selama kita masih usia produktif, kita menginvestasikan uang tabungan ke dalam instrumen investasi yang bertipe agresif seperti reksadana saham dengan asumsi imbal hasil tahunan 15 persen per tahunnya. Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Kemudian saat telah pensiun, kita hanya mengharapkan imbal hasil 8 persen dari instrumen investasi yang lebih kecil risikonya (defensif) seperti reksadana pendapatan tetap dengan asumsi imbal hasil 8 persen per tahunnya.
Namun, ada hal yang perlu diperhitungkan juga, yaitu peningkatan harga barang-barang di masa depan alias inflasi. Asumsikan rata-rata inflasi di Indonesia 7 persen setahunnya, maka apakah perencanaan keuangan di atas telah mencukupi perencaan pensiun kita dengan asumsi usia harapan hidup 63 tahun?
Sumber: Bareksa
Berdasarkan kasus tersebut, ternyata tabungan kita diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian kita di masa tua. Menarik bukan?
Nah, jadi terbukti kan bahwa penting untuk merencanakan masa pensiun? Hal yang terpenting adalah jangan sampai lupa untuk senantiasa melakukan perencanaan keuangan.
Dengan melakukannya, kita dapat mengetahui hal apa saja yang dapat dan harus direncanakan secara keuangan saat ini dan masa mendatang. Selain itu, kita juga dapat segera mencapai tujuan keuangan, salah satunya kebebasan keuangan yang menjadi dambaan setiap orang. (KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.