Bareksa.com - Dini hari tadi, indeks-indeks acuan Wall Street berakhir di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 34,31 poin atau 0,14 persen di 24.423 setelah sempat terjun bebas 507 poin.
Indeks S&P 500 menguat 0,2 persen menjadi 2.637, sementara indeks yang sarat perusahaan teknologi Nasdaq Composite melompat 0,7 persen ke posisi 7.020.
Sentimen yang mewarnai pergerakan bursa Amerika Serikat (AS) kemarin adalah kabar penundaan pemungutan suara Brexit oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May, kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya resesi di AS, serta perang dagang yang belum jelas ujungnya.
Mayoritas Bursa Asia Alami Pelemahan
Mayoritas Bursa Saham di Kawasan Asia pada pembukaan perdagangan Selasa ini mengalami pelemahan di tengah gejolak pasar Wall Street semalam.
Indeks Nikkei 225 dibuka turun 0,21 persen di awal perdagangan sedangkan Topix turun 0,46 persen. Saham Softbank menguat 2,8 persen usai mengumumkan penetapan harga IPO anak usahanya.
Sementara itu indeks Kospi dibuka melemah tipis pada pagi ini dan indeks ASX 200 dibuka naik 0,39 persen di mana hampir semua sektor mengalami kenaikan.
Saham Australia and New Zealand Banking Group naik 0,37 persen dan saham Commonwealth Bank of Australia naik 0,41 persen serta Westpac naik 0,6 persen dan NAB bank naik 0,26 persen.
Indeks dolar AS berada di level 97,219 dan yen berada di level 113,17 terhadap dolar AS serta dolar Australia berada di level $0,7188.
Bursa saham Singapura pada awal perdagangan pagi ini berada di zona merah sejalan dengan bursa saham utama Asia lainnya. Indeks Straits time pada awal perdagangan terkoreksi 0,57 persen ke level 3.055.
Rupiah Dibuka Melemah 0,21 Persen
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS kian nyaman di kisaran Rp 14.500.
Pada Selasa (11/12/2018), US$1 dibanderol Rp14.580 di pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,21 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
(AM)