Bareksa.com – Dua saham emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kompak menguat pada hari pertama perdagangannya. Dua emiten itu adalah PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) dan PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS).
Pada hari perdana perdagangannya hari ini, Senin, 10 Desember 2018, saham URBN dan SOTS kompak menguat hingga level tertinggi. Saham URBN misalnya yang naik 50 persen ke level Rp1.800 dari harga perdana Rp1.200.
Urban Jakarta yang merupakan pengembang transit oriented development (TOD) ini melepas 360 juta unit atau setara dengan 11,24 persen. Melalui IPO ini, Urban Jakarta meraup dana segar hingga Rp430 miliar. Bahkan, Direktur Urban Jakarta Tri Rachman menyampaikan saham perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,6 kali.
Bersamaan dengan saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak 504 juta waran seri I atau sebanyak 19,68 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan. Waran seri I ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Untuk aksi korporasi ini, Urban Jakarta menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).
“Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum perdana saham akan dipergunakan sekitar 51 persen untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, sekitar 31 persen akan digunakan perseroan untuk belanja modal dan pengembangan dan sekitar 18 persen digunakan untuk modal kerja,” ungkap Tri.
Saat ini, Urban Jakarta tengah membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada di lintasan jaringan LRT Jabodetabek.
Total nilai keempat proyek tersebut sekitar Rp10,2 triliun selama kurang lebih lima tahun dan dua di antaranya merupakan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti (d/h PT Adhi Karya Tbk – Divisi TOD) yaitu Gateway Park (Rp3,7 triliun) dan Urban Signature (Rp3,77 triliun).
Sementara dua proyek lainnya yaitu Urban Sky (Rp1,41 triliun) dan Urban Suites (Rp1,58 triliun) dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta.
Sementara itu, pendapatan Urban Jakarta hingga semester I 2018 sebesar Rp52,4 miliar, meningkat sebesar 44 persen dibanding pendapatan tahun 2017.
Peningkatan ini terjadi karena perseroan telah menjual apartemen Lot 1 di proyek Gateway Park di Semester I 2018, di mana pada 2017 perseroan baru menjual Ruko di proyek Gateway Park.
Di sisi lain, margin laba bersih perseroan pada Semester I 2018 sebesar 33,72 persen, meningkat dibandingkan semester sebelumnya, yaitu 28,36 persen. Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan laba bersih yang bersumber dari kenaikan pendapatan perseroan.
Saham SOTS
Bersamaan dengan URBN, saham SOTS juga langsung menguat ke level tertinggi. Menawarkan harga perdana Rp165, saham SOTS melonjak hingga 69,7 persen ke level Rp280.
Satria Kencana melepas 400 juta saham. Melalui aksi ini, perseroan meraup dana Rp66 miliar. Bersamaan dengan pelepasan saham, perseroan juga menawarkan waran dengan harga pelaksanaan Rp600.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 200 juta Waran Seri I yang menyertai saham yang ditawarkan atau sebanyak 33,33 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana ini disampaikan atau 16,67 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan seluruh Waran Seri I dilaksanakan.
Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham biasa atas nama baru yang akan dikeluarkan dari portepel perseroan. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama lima tahun.
Adapun dalam aksi ini, Satria Kencana menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi efek.
(AM)