Berita Hari Ini : PLN Raih Pinjaman US$1,62 Miliar, Pertamina Rilis Global Bond

Bareksa • 05 Nov 2018

an image
Sejumlah teknisi mengerjakan pemasangan jaringan listrik PLN di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/12). Pemerintah terus berupaya meningkatkan dan menyediakan pasokan listrik kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan ditargetkan pada 2019 mendatang seluruh wilayah di Indonesia akan mendapatkan pasokan listrik. (ANTARA FOTO/Mohamad H)

WEGE catat laba bersih tumbuh 64,2 persen, Jababeka kejar marketing sales Rp1 triliun, TOWR tambah jaringan serat optik

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 5 November 2018 :

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)

PLN telah mendatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi (syndicated loan facilities) senilai US$1,62 miliar.

Pinjaman dalam bentuk dolar Amerika Serikat itu yang didapat melalui sindikasi internasional itu merupakan debut perdana bagi PLN yang ditandai oversubscribe dalam proses sindikasi dengan 20 Bank Internasional pada tanggal 25 Oktober 2018.

PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina menerbitkan global bond atau obligasi global dengan nominal US$750 juta setelah sempat melakukan penundanaan beberapa waktu lalu.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Muchtar mengatakan pihaknya telah menerbitkan obligasi global senilai US$750 juta. Surat utang tersebut memiliki tenor 30 tahun dengan dibanderol kupon 6,5 persen.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)

WEGE mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2018. Laba bersih perusahaan ini melonjak 64,2 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp287,5 miliar.

Peningkatan laba bersih didorong pertumbuhan pendapatan (tidak termasuk proyek kerjasama operasi/KSO) 61,25 persen menjadi Rp3,87 triliun dari sebelumnya Rp2,4 triliun pada kuartal III 2017.

Adapun, kas dan setara kas per 30 September 2018 tercatat Rp1,01 triliun, total ekuitas Rp1,96 triliun dan asetnya Rp5,78 triliun.

Sementara itu terkait cash flow per 30 September 2018, WEGE membukukan arus kas dari aktivitas operasi mencapai Rp120,4 miliar yang berasal dari pencairan piutang serta pembayaran uang muka dari ppelanggan.

Untuk belanja modal 2018, WEGE telah merealisasikan Rp211 miliar atau 31 persen dari total dana belanja modal yang dialokasikan tahun 2018 sebesar Rp677 miliar.

PT Jababeka

Pengembang kawasan Jababeka Residence, PT Grahabuana Cikarang masih yakin bisa mengejar marketing sales Rp1 triliun tahun ini. Meskipun pasar properti masih berat, perusahaan yakin target tercapai lantarn produk-produk baru yang dilucurkan masih diterima pasar dengan baik.

Sutedja Darmono, Presiden Direktur Grhabuana Cikarang mengatakan hingga kuartal III, pihaknya sudah berhasil mencapai sekitar 70 persen dari target yang sudah mereka canangkan.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan merilis satu produk baru lagi di sisa akhir tahun ini yakni apartemen Kawana Golf tahap II. Pengembang ini yakin untuk meluncurkan produk tersebut karena pengembangan tahap I sukses terjual yang dipasarkan di atas Rp33 juta per meter persegi.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

TOWR  menetapkan target penambahan jaringan serat optik sepanjang 2.000 kilometer (km) tahun ini. Catatan Kontan.co.id di Semester I 2018 panjang serat optik yang sudah mereka operasikan mencapai 6.000 km.

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari sayangnya tidak menyebut berapa panjang serat optik yang telah beroperasi di kuartal III 2018. Tapi Adam menyebut bahwa pihaknya punya target yang cukup ekspansif yang proyeknya dimulai di bulan November 2018 ini.

“Kami akan sibuk untuk mengerjakan 16.000 kilometer fiber optik untuk fiberisasi menara kami,” kata Adam.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan optimistis PNBP dari sektor mineral dan batu bara (minerba) dapat menyentuh Rp46 triliun-Rp48 triliun, tahun ini.

Jonan mengamini faktor harga komoditas menjadi pendukung melesatnya PNBP di sektor ESDM secara umum.

“Kinerja PNBP tahun ini mungkin tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Makanya dari target Rp32 triliun di sektor minerba, mungkin bisa menyentuh Rp46 triliun lah akhir tahun,” katanya

Sepanjang Januari-September 2018, Kementerian ESDM berhasil mengumpulkan PNBP senilai Rp134,4 triliun atau 111,5 persen dari target penerimaan tahun ini. Semua sektor di bawah Kementerian ESDM disebut memberikan kontribusi positif terhadap naiknya PNBP.

(AM)