Berpotensi Monopoli Pasar LCGC, Ini Target Terdekat Harga Saham ASII

Bareksa • 22 Oct 2018

an image
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat. Kedua mobil yang termasuk kategori low cost green car (LCGC) tersebut diproduksi di bawah PT Astra International Tbk (ASII). ANTARA FOTO/Audy Alwi

ASII menjadi saham peringkat kedua dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp349,17 miliar Jumat lalu

Bareksa.com - Pada perdagangan Jumat, 19 Oktober 2018, harga saham PT Astra International Tbk(ASII) ditutup menguat 3,91 persen berakhir di level Rp7.300 per saham.

Saham ASII bergerak atraktif pada perdagangan Jumat kemarin dan menjadi saham peringkat kedua dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp349,17 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ASII pada perdagangan Jumat antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp95,11 miliar, CLSA Sekuritas (KZ) Rp35,91 miliar, dan Bahana Sekuritas  (DX) Rp33,99 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ASII secara keseluruhan yaitu 27,24 persen, 10,28 persen, dan 9,73 persen.

ASII Hampir Memonopoli Pasar LCGC Nasional

Posisi PT Astra International Tbk (ASII) semakin kokoh dan hampir tidak tergoyahkan di pasar segmen mobil low cost green car (LCGC) dalam negeri. Hal tersebut tercermin dari penguasaan pangsa pasar (market share) perusahaan yang mencapai 95 persen di segmen tersebut pada periode September 2018.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, pada periode tersebut penjualan LCGC ASII mencapai 14.485 unit, naik 10 persen dibandingkan dengan September 2017 yang sebesar 13.109 unit.

Adapun total penjualan LCGC dari seluruh pemain otomotif 17.517 unit, turun sekitar 14 persen menjadi 17.627 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Artinya, posisi ASII yang hampir memonopoli segmen pasar LCGC juga dipengaruhi oleh turunnya penjualan segmen tersebut di pasaran.

Sementara itu, untuk segmen non-LCGC, market share ASII tercatat 54 persen. Produksi ASII di segmen tersebut mencapai 51.394 unit per September 2018.

Sejak awal tahun, total produksi ASII di segmen non-LCGC mencapai 424.604 unit. Angka tersebut setara dengan pangsa pasar 50 persen. Sedangkan total produksi LCGC 127.336 unit, setara dengan pangsa pasar 75 persen.

Analisis Teknikal ASII


Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ASII pada perdagangan Jumat membentuk bullish candle yang cukup besar dengan disertai short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar hingga ditutup dua tick di bawah level tertingginya.

Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan saham ASII banyak diburu oleh para pelaku pasar. Di sisi lain, investor asing terpantau mengoleksi saham ini dengan mencatatkan net buy pada perdagangan Jumat senilai Rp36,39 miliar.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target resisten terdekat di level Rp7.600.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.