Pertemuan IMF - Bank Dunia Berakhir, Apa Saja Hasilnya?

Bareksa • 15 Oct 2018

an image
Presiden Joko Widodo (tengah), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri), Gubernur BI Perry Warjiyo (kedua kanan), Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (ketiga kanan), dan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (ketiga kiri), dalam acara The Bali Fintech Agenda, Pertemuan Tahunan IMF - WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, (11/10) (ANTARA FOTO)

Kesepakatan investasi BUMN senilai US$13,5 miliar atau setara Rp202 triliun hingga Games of Thrones

Bareksa.com- Penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank (IMF-WB) yang diadakan pada 8 – 14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali telah berakhir. Tercatat sebanyak 36.339 delegasi maupun tamu menghadiri perhelatan akbar tersebut.

Dalam acara yang berlangsung selama enam hari itu merangkum beberapa catatan berkaitan dengan kondisi global yang tengah terjadi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga selaku Ketua Panitia Nasional pertemuan IMF-World Bank ini berpendapat pelaksanaan acara sangat baik. Peserta yang hadir pun di luar ekspektasi panitia.

"Total angka delegasi dan peserta 36.339 orang. Saya rasa ini sangat baik. Saya tidak perkirakan sebanyak ini, ekspektasi kami 19.000. Kami sejauh ini bahagia sekali," kata Luhut dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10) melalui siaran langsung dari akun facebook resmi Kemenkeu.

Berikut adalah rangkuman dari penyelanggaran annual meeting IMF-WB yang berlangsung selama 6 hari di Nusa Dua,Bali :

1. Beberapa tokoh dan organisasi Internasional hadir dalam Pertemuan Annual Meeting IMF- WB 2018 di Nusa Dua, Bali

Banyak tokoh dan para organinasi internasional yang hadir dalam acara IMF-WB  tersebut, salah satunya ialah Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF (Dana Moneter Internasional) hadir dalam acara pertemuan IMF-WB yang sudah diselenggarakan pada tanggal 8 hingga 14 Oktober  di Nusa Dua, Bali. Kemudian  acara ini juga dihadiri oleh Presiden World Bank, Jim Young-kim, Gubernur Bank Sentral asal Amerika Serikat Jarome Hayden Powell datang dalam IMF-WB AM 2018.

Tak hanya The Fed, Sang Gubernur untuk Bank Sentral Uni Eropa, Mario Draghi, Haruhiko Kuroda selaku Gubernur dari Bank Sentral Jepang dilaporkan ikut memeriahkan acara AM IMF-WB 2018 ini.

Dilaporkan juga bahwa sang pebisnis perusahaan e-Commerce Alibaba Group, Jack Ma dan Pendiri Microsoft, Bill Gates dan para tokoh terkenal dikabarkan ikut memeriahkan juga IMF-WB 2018 ini.

Selain para tokoh terkenal dari luar negeri juga, acara ini turut dimeriahkan oleh kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan beberapa menteri seperti Sri Mulyani, Luhut, dan para petinggi negara lainnya.

2. Ucapan Belasungkawa hingga bantuan dari berbagai negara untuk bencana alam yang terjadi di Indonesia

Gempa bumi yang mengguncang beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Palu, Sigi, dan Donggala membuat prihatin publik, tak terkecuali perwakilan negara-negara yang hadir dalam pergelaran IMF-WB 2018.

Salah satunya, Singapura telah mengerahkan dua pesawat militernya untuk membantu mengantarkan pasokan kemanusiaan dan berbagai perlengkapan lain yang dibutuhkan. Dua pesawat militer Singapura itu juga membantu Indonesia dalam upaya pemulihan pascabencana, termasuk dalam upaya evakuasi korban dari area-area terdampak.

Tak hanya Singapura, Thailand dikabarkan ikut memberikan bantuan kepada para bencana Gempa dan Tsunami yang menimpa Sulteng. Di sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, Bank Sentral Thailang (Bank of Thailand- BoT) menyerahkan bantuan untuk korban bencana alam di Indonesia.

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Veerathai Santiprabhob kepada Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

"Bantuan tersebut merupakan sumbangan yang dikumpulkan dari pegawai BoT, sebagai bentuk simpati atas musibah yang dialami masyarakat Indonesia," ujar Perry di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).

Tak hanya dari Negara Tetangga, Organisasi Internasional, IMF melalui Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde menyatakan ia akan memberikan Rp2 Miliar di mana dana tersebut akan dialokasikan untuk Lombok dan Sulawesi Tengah.

3. Kerja sama di Forum Investasi Indonesia 2018 di Bali

Badan usaha milik negara meraup kesepakatan investasi US$13,5 miliar atau setara Rp202,5 triliun dari Pertemuan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menyatakan nilainya bahkan bisa lebih besar lagi.

"Karena nilai itu hanya dari pertemuan teknis dalam Forum Investasi Infrastruktur di arena Pertemuan IMF-WB di Bali yang melibatkan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, BI, dan OJK," katanya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).

Menurut dia, hasil dari pertemuan teknis kalangan BUMN dengan investor yang mengikuti Pertemuan IMF-WB di Bali sebenarnya ada yang merupakan hasil perundingan dalam beberapa tahun terakhir, namun Pertemuan IMF-WB justru meyakinkan para investor untuk bekerja sama.

"Investasi terbesar dari nilai kerja sama Rp202,5 triliun atau US$13,5 miliar diperoleh PT Pertamina senilai US$6,5 miliar dari kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas di Taiwan, CPC Corporation," katanya.

Pertamina bersama CPC akan bekerja sama membangun pabrik bahan baku petrokimia berskala internasional yang akan menghasilkan produk turunan dari minyak mentah yang bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia.

Selain Pertamina, di sektor energi juga ada proyek hilirisasi PT Aneka Tambang Tbk dan PT Inalum dengan perusahaan dari China yaitu Aluminium Corporation of China Limited (Chalco) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi mencapai US$850 juta.

Secara lebih rinci berikut ini beberapa kesepakatan yang dilakukan sejumlah BUMN dalam acara Indonesia Investment Forum 2018 yang diselenggarakan bersamaan dengan Pertemuan IMF-World Bank Group 2018.

Penyerahan surat izin efektif untuk dana investasi infrastruktur atau Dinfra dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan penyerahan atau penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadtmodjo, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen. Nilai investasi yang disepakati diperkirakan menembus US$112 juta.

Selain itu,  penandatanganan investasi reksadana penyertaan terbatas (RDPT) PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan AIA, Allianz Life, IIF, Taspen, dan Wana Artha dan penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadtmodjo, dan CEO Allianz Life Indonesia Joos Louwerier dengan nilai investasi US$224 juta. 

Penandatanganan oleh PT Hutama Karya (Persero) terkait  pinjaman pembangunan jalan tol Pekanbaru—Dumai dengan PT Bank Mega Tbk senilai US$523 juta. Kesepakatan diteken oleh Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dan Presiden Direktur Bank Mega Kostaman Thayib. PT Hutama Karya (Persero) meneken loan agreement untuk menutup kewajiban porsi ekuitas di ruas tol Pekanbaru Dumai dengan sejumlah institusi finansial. Total fasilitas yang diberikan senilai US$336 juta.

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) meneken penandatangan fasilitas sharia cross currency hedging dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Cakupan dari perjanjian tersebut bernilai setara dengan US$128 juta.

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. meneken kemitraan strategis dalam Industri maintenance repair and overhaul (MRO) dan aviasi dengan Air France Industries KLM Engineering & Maintenance dan beberapa perusahaan lainnya.

4. Pidato Presiden Joko Widodo yang telah membuat perhatian publik pada acara IMF-WB 2018.

Presiden Joko Widodo memberikan pidato di plenary session IMF-World Bank 2018 pada Jumat 12 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Pidato Mantan Walikota Solo itu menjadi perhatian publik karena memberikan analogi hubungan antar negara maju saat ini ibarat serial “Game Of Thrones”.

Jokowi  mengutip serial Game of Thrones untuk menggambarkan kondisi  yang terjadi di dunia dalam beberapa waktu terakhir,

“Berkat kepedulian dan bantuan negara ekonomi maju, negara-negara berkembang mampu mmeberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Namun, akhir-akhir ini hubungan antar negara ekonomi maju, semakin lama semakin terlihat seperti “Game of Thrones," kata Jokowi  di pertemuan tahunan International Monetery Fund - World Bank, Bali.

Jokowi menyebut Amerika Serikat (AS) kini tengah menikmati pertumbuhan yang pesat namun banyak Negara bergerak lemah atau tidak stabil. Perang dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri  terguncang.

“Dengan banyak masalah ekonomi dunia sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa ‘winter is coming’ “ ujar mantan Gubernur DKI Jakarta  itu.

Presiden Jokowi juga menjelaskan dalam beberapa dekade terakhir ini, negara ekonomi telah mendorong negara berkembang untuk  membuka diri dan ikut dalam perdagangan bebas dan keuangan terbuka.

Dalam penutupan pidatonya, Jokowi mengatakan harapannya kepada semua tamu yang hadir untuk ikut berkontribusi dalam  mendorong pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan ini secara tepat.

"Kami bergantung pada Saudara-saudara semua, para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerjasama global. Saya sangat berharap Saudara-saudara akan berkontribusi dalam mendorong para pemimpin dunia untuk menyikapi keadaan ini secara tepat. Diperlukan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang mampu menyangga dampak dari perang dagang,  Disrupsi Teknologi, dan ketidakpastian pasar. Saya harap Pertemuan Tahunan kali ini berlangsung produktif. Saya harap Anda semua mampu menyerap tenaga dan memetik inspirasi indahnya alam Bali dan Indonesia. Untuk menghasilkan kejernihan hati dan pikiran dalam memperbaiki kondisi finansial global untuk kebaikan bersama," tutupnya.

Di dalam konferensi pers pada Ahad, 14 Oktober 2018 kemarin, para pimpinan lembaga keuangan multilateral juga memuji kinerja panitia nasional yang berhasil melangsungkan acara di tengah bencana alam yang melanda tanpa henti. Mulai dari gempa Lombok, Palu, Situbondo, hingga terakhir di Manado.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dengan Bahasa Indonesia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Indonesia yang berhasil menjadi tuan rumah di acara besar ini.Hal ini dia ucapkan  dalam acara penutupan IMF-World Bank yang dihadiri oleh sejumlah delegasi, peserta, dan panitia.  "Terima kasih Indonesia, atas semua  jerih payah Anda," kata Lagarde pada penutupan acara IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Ahad (14/10) melalui siaran langsung di akun facebook Kemenkeu.

Senada Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim juga mendapat kesan yang mendalam dari acara ini. Bahkan dengan Bahasa Indonesia yang sangat lancar, Kim mengutarakan keprihatinannya atas musibah yang saat ini dialami Indonesia.

"Saya sampaikan bela sungkawa atas kerusakan di Sulawesi Tengah dan Lombok. Kami Bank Dunia siap mendukung pemerintah dan rakyat Indonesia," ucapnya secara lantang menggunakan Bahasa Indonesia. "Terima kasih, terima kasih, terima kasih," lanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun berpesan kepada Maroko, sebagai tuan rumah pertemuan IMF-WB selanjutnya pada 2021.

"Memang winter is coming di AS, Eropa, Jepang, dan China. Tapi kami mau memberi kepada Anda kehangatan dan cinta dari kami, semangat kerja sama dari Bali, sehingga memberi Anda kehangatan dan perlindungan selama musim dingin di sana. Mohon jaga semangat, kecintaan, dan koordinasi dari Bali ini, Semoga bertahan lama sampai kita lalui musim dingin hingga selamat," tutup Sri Mulyani yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

(AM)