Berita Hari Ini : Marketing Sales SMRA Rp2,2 T, Gerai Matahari Palu Kembali Buka

Bareksa • 09 Oct 2018

an image
Proyek Summarecon Bekasi. (Sumber: Perseroan)

PTPP merupakan salah satu perusahaan yang turut menawarkan kesempatan investasi dalam pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa,  9 Oktober 2018 :

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

SMRA telah berhasil mengantongi marketing sales Rp2,2 triliun sampai akhir September 2018. Capaian tersebut setara dengan 55 persen dari target tahun ini.

Meskipun baru sekitar separuh dari target, perusahaan properti ini masih cukup percaya diri bisa mencapai target Rp4 triliun hingga akhir tahun.

Artinya, selama tiga bulan ke depan, SMRA harus mengejar penjualan pemasaran Rp1,8 triliun lagi.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)

LPPF menjadi salah satu perusahaan yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini memiliki satu gerai di salah satu mal di Palu, Grand Palu.

Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo mengatakan, walaupun terkena dampak pada barang-barang yang dipajang di gerai Grand Palu, Matahari telah mengasuransikan barang-barang tersebut. “Jadi enggak kita anggap rugi,” jelasnya.

Namun, kini gerai itu telah beroperasi kembali secara normal. Adapun Miranti menyebut kontribusi gerai Matahari Department Store di Grand Palu sekitar 1 persen dari total pendapatan perusahaan.

PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

PTPP merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang turut menawarkan kesempatan investasi dalam pertemuan IMF-Bank Dunia yang digelar di Bali. Perusahaan konstruksi ini menawarkan investasi di proyek-proyek yang digarap anak usahanya.

"Dalam forum IMF-World Bank, kami menarwarkan proyek investasi anak usaha di sektor energi, urban (properti), dan infrastruktur, " kata Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan,pemerintah akan menawarkan kesempatan investasi US$42,2 miliar dari total investasi proyek yang sebesar US$ US$86,1 miliar dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali. Jumlah proyek yang ditawarkan sebanyak 79 proyek dari 21 BUMN.

PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP)

Emiten pelayaran pengangkut migas SHIP optimistis target perseroan untuk meningkatkan pendapatan 35 persen atau mencapai US$62,52 juta sepanjang tahun ini dapat tercapai, dengan mengandalkan kontrak-kontrak baru perseroan.

Direktur Utama SHIP Herjati menyampaikan bahwa selain kontrak-kontrak baru, perseroan juga baru saja mengantongi perpanjangan kontrak dari Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan nilai mendekati US$100 juta. Hingga akhir tahun ini, perseroan akan berpartisipasi dalam tender-tender untuk menjajaki proyek-proyek baru.

“Kami melakukan belanja kapal setelah mendapatkan kontrak sehingga utilisasinya selalu penuh. Kontrak kami dengan PHE diperpanjang selama 5 tahun sampai 2023. Yang nilainya hampir US$100 juta,” jelas Herjati di Jakarta

Harga Minyak Global

Harga minyak melanjutkan pelemahan selama tiga hari karena adanya tanda bahwa potensi dampak dari sanksi Amerika Serikat kepada Iran mendatang yang diperkirakan akan mengancam pasokan bisa dimitigasi.

Pada perdagangan kemarin, harga minyak Brent kembali memerah hingga 1,27 poin atau turun 1,51 persen menjadi US$82,89 per barel dari penutupan perdagangan hari sebelumnya dan mencatatkan kenaikan harga hingga 23,96 persen sepanjang 2018 berjalan.

Penurunan harga tersebut melanjutkan retret 2,5 persen pada dua sesi sebelumnya karena Arab Saudi mengatakan mampu dan bersedia mengisi kapasitas produksi tambahannya secepatnya untuk mengimbangi penyusutan pasokan dari ekspor minyak Iran.

(AM)