Bareksa.com - Harga saham PT United TractorsTbk (UNTR) pada perdagangan Jumat, 28 September 2018 di sesi I ditutup di level Rp32.775 per saham atau menguat Rp600 atau 1,86 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Penguatan itu berlanjut setelah pada Kamis harga saham UNTR ditutup menguat 3,37 persen dengan berakhir di level Rp32.175 per saham.
Saham UNTR bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 6.737 kali serta nilai transaksi perdagangan yang mencapai Rp209,25 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham UNTR pada perdagangan kemarin antara lain Credit Suisse Sekuritas (CS) dengan nilai pembelian Rp34,51 miliar, kemudian RHB Sekuritas (DR) Rp22,78miliar, dan Citigroup Sekuritas (CG) Rp17,18 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi UNTR secara keseluruhan yaitu 16,49 persen, 10,89 persen, dan 8,21 persen.
Penjualan Alat Berat
Bisnis PT United Tractors Tbk (UNTR) mengembang di tahun ini. Anak usaha Grup Astra yang bergerak di bisnis kontraktor tambang dan alat berat tersebut membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit pada periode Januari hingga Agustus 2018.
Volume tersebut mencakup 71,58 persen dari target sepanjang tahun sejumlah 4.500 unit.
Investor relations United Tractors, Ari Setiyawan, menyampaikan pada 8 bulan pertama 2018 perusahaan sudah membukukan penjualan alat berat sejumlah 3.221 unit. Volume tersebut meningkat 33,59 persen year on year (yoy) dari Januari hingga Agustus 2017 sebanyak 2.411 unit.
Pasar di sektor tambang mendominasi penyerapan hingga 53 persen, kemudian konstruksi 21 persen, perkebunan 16 persen dan kehutanan 10 persen. Moncernya penjualan di sektor tambang didukung harga batu bara yang bergerak positif.
“Pada bulan Agustus 2018, penjualan Komatsu mencapai 345 unit, turun dari bulan sebelumnya 476 unit. Adapun, raihan selama 8 bulan membuat pangsa pasar kami mencapai 35 persen,” paparnya dalam laporan operasional perusahaan, Rabu (26/9/2018).
Tahun ini, UNTR membidik penjualan alat berat 4.500 unit, tumbuh 18,79 persen yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit. Artinya, raihan pada 8 bulan pertama 2018 mencapai 71,58 persen dari target setahun penuh.
Analisis Teknikal Saham UNTR
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham UNTR pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup empat tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat masih tergolong cukup besar meskipun lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang jauh lebih tinggi, menandakan saham ini masih ramai ditransaksikan pelaku pasar. Di samping itu, investor asing juga tampak membukukan net buy senilai Rp34,35 miliar.
Apabila diperhatikan, posisi saham UNTR saat ini sedang berada di sekitar area support-nya yang menandakan risiko penurunan saham ini mulai relatif terbatas.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai bergerak rebound setelah memasuki area jenuh jual mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan target terdekat berada pada level Rp33.800.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.