Bareksa.com - Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada perdagangan Selasa, 18 September 2018, ditutup menguat 2,04 persen dan berakhir di level Rp1.750 per saham. Saham ADRO ditransaksikan sebanyak 4.781 kali dengan nilai transaksi Rp78,97 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ADRO pada perdagangan kemarin antara lain Lotus AndalanSekuritas (YJ) dengan nilai pembelian Rp10,67 miliar, kemudian Citigroup Sekuritas (CG) Rp7,80 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp4,33 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham ADRO secara keseluruhan yaitu 13,51 persen, 9,88 persen, dan 5,48 persen.
Prospek Bisnis ADRO Masih Cerah
Prospek bisnis PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih tergolong cerah di sisa tahun nanti berkat tren kenaikan harga batu bara dunia. Selain itu, serangkaian ekspansi bisnis juga dinilai akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan secara jangka panjang.
Kenaikan harga batu bara diprediksi masih bisa terjadi di kuartal III dan IV mengingat permintaan batu bara dari China akan melonjak seiring datangnya musim dingin.
Karena itu, harga batu bara tahun ini diperkirakan masih bisa naik dari US$90 per metrik ton menjadi US$105 per metrik ton. Dengan begitu, penjualan batu bara ADRO di semester kedua diperkirakan bisa tumbuh mencapai 29 persen.
Selama tidak ada kendala cuaca, kenaikan harga batu bara dunia dinilai dapat dimaksimalkan oleh ADRO. Apalagi, lebih dari 70 persen pendapatan emiten tersebut dikontribusikan dari ekspor penjualan batu bara.
Di samping itu, ADRO juga bakal diuntungkan oleh sejumlah ekspansi bisnis yang dilakukannya. Salah satunya adalah akuisisi tambang batubara Kestrel milik Rio Tinto.
Selain akuisisi tambang, ADRO juga mulai rajin mendiversifikasikan bisnisnya ke sektor pembangkit listrik. Contohnya, proyek PLTU Batang berkapasitas 2x1000 megawatt serta PLTU di Tanjung, Kalimantan Selatan berkapasitas 2x100 megawatt.
Keberadaan bisnis ketenagalistrikan setidaknya membuat sumber pendapatan ADRO menjadi lebih variatif, walaupun kontribusi sektor tersebut masih rendah ketimbang bisnis produksi dan penjualan batu bara.
Analisis Teknikal Saham ADRO
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ADRO pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup tiga tick di bawah level tertingginya.
Secara volume mengalami kenaikan menandakan adanya akumulasi beli yang meningkat dari para pelaku pasar. Apabila diperhatikan, posisi ADRO saat ini terlihat masih di sekitar area bottom-nya menandakan risiko penurunan yang relatif terbatas.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai sedikit bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang mulai terbuka.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.