BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Investor SBR004 Didominasi Milenial dan Swasta, Fintech Sumbang 13,3 Persen

Bareksa18 September 2018
Tags:
Investor SBR004 Didominasi Milenial dan Swasta, Fintech Sumbang 13,3 Persen
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman (keempat dari kiri barisan depan), bersama 11 mitra distribusi dan direksi Bursa Efek Indonesia resmi membuka penawaran produk SBR004 kepada masyarakat, Senin, 20 Agustus 2018.

Pemesan ritel Rp1 juta hingga Rp100 juta menyumbang 55,59 persen, investor asal DKI melonjak 302 persen

Bareksa.com – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan mengumumkan total pemesanan pembelian Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR004 mencapai Rp7,32 triliun dengan total investor sebanyak 21.672 orang. Dari total 21.672 investor, sebanyak 17.195 orang merupakan investor baru.

Dirjen PPR akan menggunakan dana hasil penjualan SBR004 untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2018, antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

"Dirjen PPR melaksanakan penetapan hasil penjualan SBR004, yang merupakan seri kedua yang penjualannya dilakukan secara online (e-SBN) yang memiliki interface dengan 11 mitra distribusi," demikian disampaikan keterangan tertulis Kementerian Keuangan, 17 September 2018.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Dirjen PPR menyatakan pemesanan SBR004 mengalami kelebihan 4,9 kali lipat dari target awal yang disampaikan oleh seluruh mitra distribusi Rp1,49 triliun.

Berdasarkan jumlah investor, mitra distribusi kelompok fintech menyumbang 13,3 persen, walaupun secara volume fintech hanya menyumbang 1,8 persen. Dari sebanyak 17.195 investor baru SBR004, generasi milenial mendominasi dengam kontribusi 45,26 persen atau sebanyak 7.782 investor.

Jumlah investor terbesar adalah yang melakukan pemesanan di rentang Rp1 juta hingga Rp100 juta yang mencapai 44,59 persen.

Berdasarkan jumlah investor secara total, generasi milenial yang memiliki usia 18-38 tahun atau lahir pada 1980 - 2000 mendominasi porsi mencapai 40,99 persen.

Adapun dari sisi volume pemesanan, kelompok investor baby boomers yang lahir pada 1946-1964 atau berusia 54-72 tahun menyumbang terbesar atau mencapai 43,11 persen dari total volume pemesanan Rp3,16 triliun.

Komposisi Jumlah Investor SBR004 Berdasarkan Usia (%)

Illustration
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa

Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor SBR004 terbesar adalah pegawai swasta yang mencapai 37,95 persen. Kemudian disusul investor dari kalangan wiraswasta dan ibu rumah tangga yang masing-masing menyumbang 23,39 persen dan 10,39 persen.

Adapun berdasarkan volume pemesanan, kelompok investor yang berprofesi sebagai wiraswasta adalah yang terbesar atau menyumbang 39,4 persen, disusul pegawai swasta dan ibu rumah tangga masing-masing 24,2 persen dan 14,61 persen.

Komposisi Jumlah Investor SBR004 Berdasarkan Jenis Profesi (%)

Illustration
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa

Jumlah nominal pemesanan SBR004 berdasarkan wilayah, terbesar disumbang wilayah Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta senilai Rp3,29 triliun. Kemudian disusul investor asal DKI Jakarta yang memesan Rp3,27 triliun, dan wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur Rp761,6 miliar.

"Dibandingkan dengan penerbitan SBR003, seluruh wilayah mengalami peningkatan dengan kenaikan tertinggi yaitu DKI Jakarta yang mencapai 302,06 persen," demikian disampaikan Ditjen PPR.

Rata-rata volume pemesanan per investor SBR004 adalah Rp337,9 juta.

Secara kumulatif, realisasi penerbitan SBR003 dan SBR004 melalui sistem online pada 2018 mencapai Rp9,25 triliun atau lebih tinggi dibandingkan penerbitan SBR001 dan SBR002 yang offline hanya Rp6,31 triliun.

Pada penerbitan SBR004, mitra distribusi yang menyediakan layanan online bertambah dari yang semula 9 menjadi 11 mitra distribusi.

11 mitra distribusi tersebut adalah :

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
4. PT Bank Permata Tbk (BNLI)
5. PT Bak Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
6. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
7. PT Timegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
8. PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa)
9. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)
10. PT Investree Radhika Jaya (Investree)
11. PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)

***

Bareksa dipilih Kementerian Keuangan menjadi salah satu penjual atau mitra distribusi Surat Utang Negara Online, yang merupakan inovasi pertama di Indonesia. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, investasi kita bisa dipantau dari mana saja dan kapan saja.

Daftar jadi nasabah, klik tautan ini

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua