BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Bunga Kredit Kendaraan Bermotor Tetap, Sinyal Kenaikan Saham BBRI Menguat

Bareksa14 September 2018
Tags:
Bunga Kredit Kendaraan Bermotor Tetap, Sinyal Kenaikan Saham BBRI Menguat
Seorang warga melakukan transaksi perbankan di mobil kas keliling Teras BRI di Lirung, Kepulauan Talaud, Sulut, Jumat (25/9). Penggunaan mobil keliling untuk aktivitas perbankan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi di Talaud yang terdiri dari puluhan pulau. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada perdagangan Kamis, ditutup menguat 3,09 persen

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada perdagangan Kamis, 13 September 2018, ditutup menguat 3,09 persen dan berakhir di level Rp3.000 per saham.

Saham BBRI bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjadi saham dengan nilai transaksi tertinggi ketiga senilai Rp374,63 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BBRI pada perdagangan kemarin antara lain Merrill Lynch Sekuritas (ML) dengan nilai pembelian Rp53,81 miliar, Macquarie Sekuritas (RX) Rp52,05 miliar, dan Deutsche Sekuritas (DB) Rp47,77 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham BBRI secara keseluruhan yaitu 14,36 persen, 13,89 persen, dan 12,75 persen.

BBRI Tidak Naikkan Bunga Kredit Kendaraan Bermotor

BRI menyatakan belum akan menaikkan bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) sampai akhir 2018. Tujuannya agar kenaikan bunga tidak mengganggu target pertumbuhan kredit KKB pada tahun ini.

Untuk diketahui, pada tahun ini BRI menargetkan realisasi kredit kendaraaan bermotor Rp1 triliun. Sedangkan sampai Agustus 2018 realisasi kredit KKB Rp500 miliar. Sebagai informasi, kredit KKB BRI menyumbang 10 persen dari total kredit konsumer.

Sutadi, Executive Vice President (EVP) BRI mengatakan, kenaikan suku bunga akan berpengaruh ke kredit konsumer misalnya KKB.

"Jadi kami berusaha jaga suku bunga kredit, soalnya jika bunga kredit KKB naik dikawatirkan target kredit KKB tidak terkejar," kata Sutadi ketika ditemui di acara penandatangan kerjasama dengan Trihamas Finance, Kamis (13/9) seperti dilansir dari Kontan.

Pada semester II 2018, BRI berusaha menjaga margin bisnis KKB dan pertumbuhan kredit serta laba dari sektor ini. Sampai akhir tahun diharapkan bisnis KKB masih bisa tumbuh 10 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

BRI mengakui dengan tren kenaikan bunga acuan seperti saat ini, maka suku bunga deposito mau tidak mau harus naik. Diperkirakan tahun ini akan ada kenaikan bunga deposito 50 basis poin (bps).

Kredit konsumer menurut Sutadi merupakan sektor yang paling sensitif terhadap kenaikan suku bunga. Sebagai gambaran berdasarkan data suku bunga dasar kredit (SBDK) BRI, sampai akhir Maret 2018 suku bunga kredit konsumsi non KPR 12,5 persen.

Analisis Teknikal Saham BBRI

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BBRI pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup satu tick di bawah level tertingginya.

Secara volume terlihat mengalami kenaikan menandakan adanya aksi pembelian yang meningkat dari para pelaku pasar. Saat ini saham BBRI masih mencoba untuk menutup gap pada level Rp3.070 – Rp3.090.

Apabila diperhatikan, posisi BBRI saat ini masih berada di sekitar area support-nya yang mengindikasikan risiko penurunan yang terbatas.

Indikator relative strength index (RSI) saham BBRI terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua