Berita Hari Ini: Penjualan SMGR Tumbuh 11,4%, HERO Akan Buka Gerai Ikea Kedua

Bareksa • 20 Aug 2018

an image
Salah satu Toko IKEA di Luar Negeri (Company)

Bank Mandiri mencatat produk fund offshore hasil kerja sama dengan Lombard Odier telah terjual lebih dari US$4 Juta

Bareksa.com – Berikut adalah intisari berita seputar ekonomi dan pasar modal yang telah dirangkum Bareksa dari berbagai media, Senin 20 Agustus 2018

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Volume penjualan produsen semen pelat merah SMGR tumbuh 11,4 persen secara tahunan pada Juli 2018 sejalan dengan proyeksi kinerja yang lebih baik pada semester II/2018.

Berdasarkan data yang diterima Bisnis.com akhir pekan lalu, Semen Indonesia mengantongi volume penjualan domestik 2,50 juta ton pada Juli 2018. Pencapaian itu naik 11,4 persen secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu 2,24 juta ton.

Pertumbuhan untuk total volume penjualan domestik Januari 2018—Juli 2018 secara tahunan naik tipis 0,8 persen. Tercatat, jumlah yang dikantongi hanya naik dari 14,21 juta ton menjadi 14,32 juta ton.

Dari sisi ekspor, emiten berkode saham SMGR itu membukuan volume penjualan 186.860 ton. Penyusutan 12,8 persen terjadi dari capaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 214.380 ton.

PT Hero Supermarket Tbk (HERO)

HERO  saat ini tengah dalam proses pembangunan gerai kedua Ikea, toko furniture berkonsep modern dengan merek dari Skandinavia di Jakarta Timur. Kehadiran gerai kedua ini akan melengkapi gerai pertama Ikea yang terletak di Alam Sutera, Tangerang.

Tony Mampuk, General Manager Corporate Affairs HERO menyampaikan, saat ini perusahaan tengah dalam proses perizinan pembangunan. Harapannya tahapan itu bisa cepat selesai sehingga proses pembangunan bisa dimulai.

"Pembangunan gerai tersebut sudah dapat dimulai. Kami berharap proses perizinan dapat berjalan lancar sehingga tidak menghambat proyek pekerjaan yang telah dijadwalkan," ujarnya

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

BMRI resmi menggandeng bank internasional Lombard Odier untuk meningkatkan bisnis wealth management.

Kerja sama ini memungkinkan Bank Mandiri menawarkan layanan private wealth kelas atas secara meyeluruh, meliputi advisory investasi, layanan family services, yang mencakup perencanaan suksesi antar generasi, sampai advisory perpajakan.

Setelah empat bulan kerja sama, realisasi ini telah membuahkan hasil. Hery Gunardi Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri mencatat produk fund offshore hasil kerja sama dengan Lombard Odier telah terjual lebih dari US$4 Juta sampai Juli 2018.

Grup Sinarmas

Dua emiten kertas milik Grup Sinarmas gencar menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) sepanjang tahun ini. Dana dari penerbitan MTN tersebut digunakan perseroan untuk pengembangan bisnis sekaligus refinancing.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) telah menerbitkan MTN sebanyak sepuluh kali selama 2018.  Beberapa MTN yang diterbitkan antara lain MTN Indah Kiat Pulp & Paper III Tahun 2018  dan  MTN Indah Kiat Pulp & Paper XI Tahun 2018.

Adapun, pada akhir 2017, perseroan mulai menerbitkan MTN Indah Kiat Pulp & Paper I Tahun 2017 dan MTN Indah Kiat Pulp & Paper II Tahun 2017. Dari total 12 kali penerbitan MTN tersebut, perseroan mengantongi dana sebesar Rp7,46 triliun dan US$40 juta.

Selain itu, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) melalui anak usahanya  PT Oki Pulp &  Paper juga telah menerbitkan dua MTN melalui MTN Oki Pulp & Paper Mills I Tahun 2018 dan MTN Oki Pulp & Paper Mills II Tahun 2018 senilai Rp1,5 triliun, yang akan jatuh tempo pada 2020 dan 2021.

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

GEMS  mencatat kinerja yang ciamik sepanjang semester pertama 2018. GEMS menorehkan kenaikan penjualan bersih 71,75 persen pada semester I-2018.

Berdasarkan laporan keuangan GEMS selama enam bulan pertama 2018 yang dipublikasikan, perusahaan ini mengantongi penjualan bersih sebesar US$480,74 juta atau naik 71,75 persen year on year (yoy) dari US$279,90 juta.

Seiring dengan naiknya penjualan bersih, beban pokok penjualan juga meningkat menjadi US$287,31 juta atau naik 99,75 persen ketimbang tahun sebelumnya US$ 143,85 juta. Meski begitu, laba bruto melonjak 42,21 persen menjadi US$ 193,43 juta, laba bruto pada semester I-2017 sebesar US$136,02 juta.

GEMS mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk US$67,98 juta, tumbuh 32,33 persen dari sebelumnya US$51,25 juta. (hm)