Reksadana Schroder Dynamic Balanced Fund dalam Tren Positif

Bareksa • 06 Aug 2018

an image
Karyawan bekerja di kantor Schroders Indonesia, Jakarta.

Reksadana jenis campuran ini tengah menempatkan 62,55 persen alokasi aset pada instrumen saham

Bareksa.com – Schroder Dynamic Balanced Fund bisa menjadi pilihan investasi Anda di instrumen reksadana di Bareksa bulan ini. Reksadana racikan PT Schroder Investment Management Indonesia ini sedang dalam tren positif dalam satu bulan terakhir.

Saat ini, meski return secara year to date masih minus 3,62 persen, namun reksadana Schroder Dynamic Balanced mencatat return positif 4,18 persen dalam sebulan terakhir. Schroder Dynamic Balanced yang merupakan jenis reksadana campuran ini mengalokasikan sebagian besar asetnya pada instrumen saham dengan porsi 62,55 persen (per Juni 2018).

Selain saham, sebanyak 29,47 persen aset Schroder Dynamic Balanced berada pada obligasi dan sisanya sekitar 7,98 persen di pasar uang.

Bagi Anda yang tertarik berinvestasi di reksadana Schroder Dynamic Balanced, maka Anda harus tahu tujuan investasi pada reksadana ini.

Seperti tertuang dalam keterangan produk di Bareksa, reksadana Schroder Dynamic Balanced bertujuan untuk memberikan pertumbuhan modal yang optimal dalam jangka panjang melalui strategi pengelolaan investasi yang aktif dalam efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang dan instrumen pasar uang termasuk deposito.

Meski saat ini alokasi aset Schroder Dynamic Balanced sebesar 62,55 persen pada saham, nyatanya kebijakan investasi produk yang sudah genap berusia 4 tahun ini adalah minimum 1 persen dan maksimum 79 persen dari nilai aktiva bersih (NAB) pada efek bersifat ekuitas.

Alokasi Aset Schroder Dynamic Balanced Periode Januari 2016 – Juni 2018

Sumber: Bareksa.com

Schroder Dynamic Balanced juga bisa minimum 1 persen dan maksimum 79 persen dari NAB pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Juga bisa minimum 1 persen dan maksimum 79 persen dari NAB pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito.

Portofolio Investasi

Schroder Dynamic Balanced yang kini sudah mencatat dana kelolaan mencapai Rp116,12 miliar memiliki empat saham utama. Salah satunya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham bank swasta terbesar di Indonesia ini sedang dalam tren positif sejak menyentuh level terendahnya Rp20.600 pada 3 Juli 2018.

Hingga 3 Agustus 2018, saham BBCA telah naik 7,08 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp21.900 menjadi Rp23.450. Saham BBCA pada tahun ini menyentuh level tertingginya Rp24.250 pada 23 Februari 2018.

Selain itu juga ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang juga sedang dalam tren bullish sejak 17 Juli 2018. Per 3 Agustus 2018, saham BMRI ada pada level Rp7.200 atau naik 13,83 persen dari level terendahnya Rp6.325.

Selain saham dua bank besar, Schroder Dynamic Balanced menempatkan investasinya pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Seperti BBCA dan BMRI, saham ASII juga sedang dalam tren bullish, namun saham TLKM sedang dalam posisi turun setelah sempat kembali menguat.

Di luar saham-saham itu,  Schroder Dynamic Balanced juga menyantumkan PBS013 yang merupakan surat berharga syariah negara (SBSN) dengan tingkat bunga 6,25 persen dan akan jatuh tempo pada 15 Mei 2019.

(AM)