Bareksa.com – International Finance Corporation (IFC) kembali menanamkan investasi di perusahaan Indonesia. Kali ini, dana senilai US$100 juta mengalir ke emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) untuk mendukung Wilayah Industri Subang.
Kepastian itu tertuang dalam penandatangan paket pinjaman yang berlangsung di Bali, Jumat, 3 Agustus 2018. Dana itu menjadi bagian dari rencana pengembangan area seluas 2.000 hektar sebagai lokasi wilayah industri hijau dengan fitur-fitur terkini yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, dan akan menyediakan lebih dari 34.000 pekerjaan.
Berlokasi di sepanjang jaringan jalan tol Trans Jawa, wilayah industri Subang akan menyediakan infrastruktur modern untuk pabrik-pabrik domestik maupun internasional. Lokasi ini dipilih agar secara strategis dapat mengakses Bandara Internasional Kertajati yang baru dibuka dan Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang tengah dibangun di Subang, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Surya Internusa meyakini, dengan investasi IFC di dalam perusahaan mereka akan menciptakan pasar dan membuka peluang masa depan yang lebih besar bagi proyek Subang Kota Industri barunya. “Kami sangat senang bermitra dengan IFC untuk pembangunan wilayah industri Subang yang baru,” tutur Presiden Direktur Surya Internusa Johannes Suriadjaja.
Johannes menambahkan, selain menyediakan pendanaan jangka panjang, kerja sama perseroan dengan IFC akan membantu menyiapkan standar hijau berkelanjutan yang baru bagi sektor ini melalui penggunaan teknologi terkini, dan mendorong pengembang wilayah industri lainnya untuk mengikuti jalur yang sama.
Dalam upacara penandatanganan kesepakatan di Bali, Presiden Direktur IFC, Philippe Le Houérou, mengatakan IFC juga merencanakan untuk mendorong investasi di sektor pariwisata Indonesia, guna mendukung usaha pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan pariwisata pada tujuan-tujuan utama wisata di seluruh nusantara.
“Sektor Pariwisata menawarkan peluang yang luar biasa untuk pertumbuhan Indonesia di masa depan,” ungkapnya.
Le Houérou menambahkan, agar Indonesia dapat merealisasikan seluruh potensinya, pembangunan pariwisata harus terus berkembang di luar Bali ke tujuan wisata lainnya. Ini tujuan penting perencanaan pariwisata nasional pemerintah Indonesia, yang didukung oleh IFC dengan mendorong investasi di proyek-proyek pariwisata terutama di lokasi yang belum sepenuhnya berkembang dan dengan cara yang ramah lingkungan serta berkelanjutan.
Subang City of Industry diproyeksikan sebagai model area industri di masa depan dengan menjadi wilayah industri pintar (smart) dan berkelanjutan (sustainable) pertama bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia. Ini sejalan dengan visi SSIA untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Fitur penting wilayah Subang yang baru adalah fitur inovasi hijaunya, seperti transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air dan tenaga. Ini akan menjadi wilayah industri pertama yang mempromosikan standar gedung hijau dari IFC, dimana SSIA dan pabrik-pabrik penyewanya berusaha mencapai setidaknya penghematan setidaknya 20 persen untuk daya, air dan material dibanding pembangunan yang serupa lainnya. (hm)