Bareksa.com - Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan Selasa 17 Juli 2018, ditutup melonjak 6,30 persen dengan berakhir di level Rp3.880 per saham. ISAT ditransaksikan sebanyak 1.499 kali dan nilai transaksi mencapai Rp8,34 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ISAT pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp1,68 miliar, kemudian UBS Sekuritas (AK) Rp1,23 miliar, dan Semesta Indovest Sekuritas (MG) Rp833,46 juta.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi ISAT secara keseluruhan yaitu sebesar 20,14 persen, 14,75 persen, dan 9,95 persen.
ISAT Terjepit Persaingan yang Sengit
Tahun 2018 menjadi masa yang berat bagi Indosat. Kinerja perusahaan telekomunikasi ini di awal tahun malah memerah. Begitu pun dengan harga sahamnya yang juga telah terjun 19,17 persen sejak awal tahun ini.
Pendapatan perusahaan yang berkode emiten ISAT ini turun 22 persen menjadi Rp5,69 triliun di akhir Maret 2018 lalu. Alhasil, perusahaan ini akhirnya mencetak rugi bersih Rp505,70 miliar.
Adapun kinerja Indosat mengecewakan lantaran terlalu banyak membagi diskon. Bahkan, nilai diskon yang dikeluarkan melebih ekspektasi. Asal tahu saja, dalam laporan keuangan Indosat tercatat, jumlah diskon dan program loyalitas pelanggan mencapai Rp1,6 triliun. Angka tersebut lebih besar dari jumlah diskon yang dikeluarkan di tahun sebelumnya Rp1,2 triliun.
Saat ini Indosat juga masih terjebak dalam program penawaran kuota internet jumbo dengan harga murah, yang dilakukan melalui program promosi "Youtube Tanpa Batas". Hal tersebut dapat kembali menekan kinerja perusahaan ini. Selain itu, kinerja keuangan Indosat juga tertekan oleh sentimen negatif dari adanya kewajiban registrasi kartu SIM.
Guna menyehatkan kinerja keuangan di tahun ini, perusahaan telekomunikasi ini perlu fokus meningkatkan average revenue per user (ARPU) atau pendapatan rata-rata per pelanggan. Indosat juga perlu terus meningkatkan kualitas jaringan.
Promosi baru Indosat yang menerapkan strategi berupa paket internet mulai dari Rp 5.000 untuk tiga hari diprediksi mampu menaikkan ARPU.
Sementara untuk peningkatan kualitas jaringan internet, Indosat dapat melakukan konfigurasi ulang jaringan. Karena untuk menambah jaringan butuh capex besar, Indosat bisa fokus menambah jaringan di kota yang membutuhkan data layanan besar, seperti di Jabodetabek.
Menjual Menara
Di sisi lain, dibandingkan dengan para kompetitornya, jaringan Indosat kurang menarik pelanggan. Bahkan, Indosat harus menurunkan tarif di bawah kompetitor untuk menjaring pelanggan, tetapi di satu sisi strategi tersebut berisiko membuat ARPU menurun.
Rencana Indosat untuk menggelontorkan capital expenditure (capex) sebesar Rp8 triliun akan membuat free cash flow (FCF) perusahaan di tahun ini akan menjadi kurang dari Rp500 miliar. Padahal, rata-rata FCF ISAT sejak tahun 2015-2017 mencapai Rp2 triliun.
Satu-satunya cara agar kas perusahaan tetap positif adalah dengan menjual 9.000 menara ISAT. Bila dilaksanakan, nilainya diperkirakan mencapai Rp15 triliun-Rp20 triliun. Perusahaan ini akan melakukan efisiensi dengan menambah jaringan dan ARPU berpotensi meningkat dengan strategi promosi baru.
Analisis Teknikal
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle ISAT pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga mampu ditutup pada level tertringginya, meskipun sempat bergerak di bawah level pembukaannya.
Volume menunjukkan lonjakan menandakan adanya aksi pembelian yang meningkat pada saham ISAT. Selain itu, pergerakan ISAT kemarin berhasil menembus garis MA 60 yang menandakan adanya potensi uptrend dalam jangka menengah, yang juga didukung MA 20 yang akan golden cross dengan MA 60. Pola double bottom yang terbentuk juga menjadi indikasi adanya sinyal reversal pada saham ini.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak naik meskipun mulai memasuki area jenuh beli mengindikasikan sinyal kenaikan yang kuat dengan potensi target pada level psikologis Rp4.000. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.